Wawali Buka Pendidikan dan Pelatihan Karakter Kebangsaan Untuk Petugas Rehabilitasi Korban Narkoba

oleh -
Wali Kota Palu diwakili Wakil Wali Kota, dr. Reny A. Lamadjido, Sp.PK.,M.Kes secara resmi membuka Pendidikan dan Pelatihan Peningkatan Karakter Kebangsaan bagi Petugas Rehabilitasi Korban Penyalahgunaan Narkoba pada Rabu, 12 Oktober 2022. FOTO : HUMAS PEMKOT PALU

PALU, SULTENGNEWS.COM – Wali Kota Palu diwakili Wakil Wali Kota, dr. Reny A. Lamadjido, Sp.PK.,M.Kes secara resmi membuka Pendidikan dan Pelatihan Peningkatan Karakter Kebangsaan bagi Petugas Rehabilitasi Korban Penyalahgunaan Narkoba pada Rabu, 12 Oktober 2022.

Kegiatan yang diselenggarakan di Aula Kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Palu tersebut berlangsung selama tiga hari sejak tanggal 12 – 14 Oktober 2022.

Dalam arahannya, Wakil Wali Kota Reny menyatakan pihaknya sangat konsen terhadap Narkoba sehingga diharapkan angka prevalensi pengguna Narkoba di Kota Palu dapat menurun.

Menurutnya dirinya sebagai Wakil Wali Kota memiliki salah satu tugas yaitu menjadi koordinator untuk penanganan Narkoba.

“Saya sangat prihatin sekali karena Kota Palu ini sudah masuk yang terbesar di Sulawesi Tengah. Dan Provinsi Sulawesi Tengah itu menduduki urutan keempat secara nasional. Sebenarnya dari lubuk hati saya paling dalam, sakit sekali sebenarnya,” ungkapnya.

Ia menyatakan perlunya melakukan pencegahan maupun rehabilitas terhadap para korban penyalahgunaan Narkoba.

Ia berharap peserta dapat mengikuti betul-betul pelaksanaan pendidikan dan latihan ini sehingga di lapangan nantinya tidak kesulitan.

Wakil Wali Kota mengungkapkan tantangan yang dihadapi begitu besar seperti yang dialaminya saat menjadi Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah lalu.

“Saya juga malu sebenarnya kalau Narkoba itu tidak bisa kita turunkan angka prevalensinya. Jadi InsyaAllah dengan pelatihan ini perlahan kita bisa memberikan kesadaran kepada masyarakat bahwa Narkoba itu tidak bagus,” lanjutnya.

Ia meminta agar dicarikan strategi yang terbaik salah satunya dengan cara-cara tertentu yang berbeda di masing-masing kelurahan.

Ia menyebut kasus Narkoba tertinggi di Kota Palu ada di wilayah Kecamatan Tatanga dan Kelurahan Kayumalue Ngapa.

“Mereka sudah bersatu. Sehingga itu menyulitkan kita. Jadi ada metode-metode terbaik buat mereka. Kita tidak boleh menjadi musuh mereka. Tetapi dengan catatan jangan teman-teman nanti mengikuti mereka. Itu yang berbahaya. Kita boleh jadi teman tapi tidak boleh terjerumus dengan mereka,” pesannya.

Wakil Wali Kota Reny juga mengingatkan agar para relawan menguatkan iman saat turun lapangan. Jangan mau coba-coba.

“Jangan no di mulut namun juga di hati. Jangan mau coba. Tantangan kita berat sekali. Karena kita menurunkan prevalensi tidak semudah membalikkan telapak tangan,” tekannya. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.