Warga Poboya Desak Wali Kota dan Gubernur, Selesaikan Konflik Dengan PT. CPM Palu
PALU, SULTENGNEWS.COM – Warga kelurahan Poboya meminta dengan tegas kepada Wali Kota Palu, Gubernur Sulawesi Tengah, untuk hadir bersama-sama dengan masyarakat kelurahan Poboya, dalam upaya menyelesaikan konflik yang selama ini terjadi dengan pihak perusahaan tambang Emas PT. Citra Palu Minerals (CPM).
Selain itu, desakan pula dari warga kelurahan Poboya, khususnya datang dari Tokoh Masyarakat, Tokoh Adat, Tokoh Pemuda, untuk tidak membenturkan masyarakat kelurahan Poboya dalam menyelesaikan konflik dengan perusahaan tambang emas PT. CPM yang melibatkan pihak keamanan polisi, apalagi dengan cara-cara yang tidak manusiawi.
Sekretaris Adat Kelurahan Poboya Hairul, sangat menyayangkan pihak keamanan polisi melakukan cara-cara intimidasi kepada warga kelurahan Poboya, dengan menggunakan senjata api dalam menyelesaikan solusi dengan pihak perusahaan tambang emas PT. CPM.
Selain itu, dia tegaskan pula, informasi yang beredar di masyarakat kota Palu hingga menasional, sesuai dengan pernyataan dari Kapolres Palu, kalau konflik yang terjadi beberapa hari lalu antara pihak masyarakat dan keamanan polisi, itu terjadi dilokasi perusahaan tambang emas PT.CPM, itu sangat tidak benar sekali.
“Kami meminta kepada Polres, Polsek, untuk tidak menggunakan kekerasan apalagi dengan menggunakan senjata tajam dalam upaya mengintimidasi warga Poboya,” urai Hairul yang didampingi Herman Pandejori Ketua LPM kepada SultengNews.com saat konferensi Pers bersama awak media, Minggu (30/10/2022) sore.
“Kami klarifikasi yang beredar di media seperti pernyataan Kapolres. Kejadian ini bukan dilokasi perusahaan, tetapi dilokasi permukiman warga atau pusat kelurahan Poboya (sambil menunjukkan kantor kelurahan Poboya, disini lokasi kejadiannya),” sebutnya.
“Saya berani bertanggung jawab atas pernyataan ini. Jadi, kami ini diadu oleh pihak perusahaan PT. CPM dengan pihak keamanaan polisi dengan masyarakat,” katanya menambahkan.
Menurutnya, adanya kekuatan warga Poboya dalam melakukan aksi damai yang dilakukan di pusat kelurahan Poboya terhadap kezhaliman yang dilakukan oleh perusahaan tambang emas PT. CPM, ialah tidak lain hanya karena berdasar terhadap kebutuhan hidup semata (tuntutan isi perut).
Olehnya, warga kelurahan Poboya besar sekali harapannya kepada Wali Kota Palu, Gubernur Sulawesi Tengah, untuk turun langsung ke lokasi perusahaan tambang emas PT. CPM, bersama-sama dengan warga dalam upaya menuntut keadilan yang telah tergadaikan.
“Kami meminta Wali Kota Palu, Gubernur, untuk turun ke lokasi untuk menyelesaikan permasalahan. Wali Kota dan Gubernur, harus bersama-sama dengan masyarakat melihat keadaan diatas (perusahaan tambang emas PT.CPM), jangan hanya berbicara di sekitar meja saja disana,” kata Hairul.
“Wali Kota dan Gubernur harus ke lokasi perusahaan. Agar supaya di dapat misteri-misteri yang tersimpan, supaya bisa tabuka semua apa yang tersembunyi selama ini disana (Perusahaan tambang Emas PT.CPM,” jelasnya.ZAL