Pembahasan Antara Dinsos Kota Palu, Provinsi, Balai Nipotowe dan LKSA
PALU, SULTENGNEWS.COM – Ada tiga poin penting hasil pembahasan dari hasil pertemuan di DPRD Kota Palu yang diinisiasi oleh pimpinan komisi A (Ketua, Sekretaris, anggota), bersama pengurus forum Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA), Balai Nipotowe, Dinas Sosial Kota Palu serta Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Tengah.

FOTO : IST
Sebelumnya, berkembang informasi ditengah-tengah masyarakat kota Palu terhadap ragam informasi atas kondisi di masing-masing panti asuhan yang ada di kota Palu, makan nasi tanpa lauk pauk.
Sehingga, dengan beragamnya informasi tersebut dan tersebar di masyarakat kota Palu, pimpinan DPRD Kota Palu melalui Wakil Ketua DPRD Kota Palu, menginisiasi untuk melakukan pertemuan, mencari duduk permasalahan serta mencari solusi atas permasalahn tersebut.
Wakil Ketua DPRD Kota Palu, Rizal Dg. Sewang, yang memimpin rapat pertemuan dengan komisi A, mengatakan, setelah menghadirkan Kepala Dinas Sosial Kota Palu, Kepala Bidang serta stafnya, Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Tengah, Balai Nipotowe, serta pengurus LKSA Kota Palu dan Provinsi Sulawesi Tengah, ada tiga poin penting yang telah disepakati bersama, setelah pembahasan dilakukan dari pagi hingga sore hari, Jumat (4/3/2022).
Diantara tiga poin mendasar tersebut adalah, Dinas Sosial Kota Palu telah menganggarkan bantuan logistic beras ke beberapa panti asuhan yang ada di kota Palu dan akan diberikan dalam waktu yang tidak lama.
Selain itu, poin kedua ialah mendorong pemberdayaan LKSA atau panti asuhan, untuk mendapatkan bantuan usaha mandiri produktif. Selanjutnya pada poin ketiga ialah dengan adanya perbaikan manajamen dan administrasi yang akan dilakukan secara tertib dan rapi oleh Dinas Sosial Kota Palu kepada masing-masing panti asuhan yang terdata.
“Insya Allah dalam waktu tidak lama bantuan logistic akan diserahkan karena sudah ada anggaran yang dikeluarkan oleh Dinas Sosial Kota Palu. Pemberdayaan kemandirian usaha ini agar betul-betul panti asuhan memiliki usaha nantinya yang tidak lagi terlalu bergantung dengan pemerintah. Termasuk perbaikan manajamen administrasi yang rapi dan bahkan dengan pengelolaan IT dengan system modern nantinya di masing-masing panti Asuhan,” ungkap Rizal kepada SultengNews.com, Minggu (6/3/2022).
“Termasuk perbaikan komunikasi yang baik antara Dinas Sosial dengan panti asuhan sehingga diharapkan bisa menimalisir permasalahan yang akan terjadi,” ujar Rizal.
Kemudian, sambung Rizal Dg. Sewang, namun yang terpenting adalah untuk bisa membantu kelangsungan hidup dalam kebutuhan panti asuhan beberapa waktu kedepan, dengan tetap mengintervensi kebutuhan sembari proses percepatan peningkatan kapasitas pemberdayaan ekonomi kemandirian usaha tadi.
Dia pun mengharapkan adanya peran andil dari Dinas Sosial Provinsi Sulawesi Tengah, untuk bisa membantu mengalokasikan anggaran kebutuhan bagi panti asuhan yang ada kedepannya.
“Kesimpulan kemarin, salah satunya adalah pemerintah harus intervensi untuk beberapa saat ini, tetapi sambil proses itu dengan menghidupkan ekonomi produktif di LKSA itu. Itu catatan pentingnya, dan itu sudah disetujui dari dinas sosial kota Palu, provinsi dan teman-teman lain sudah sepakat, bahwa kedepannya membangun kemandirian LKSA, memberikan bantuan dalam bentuk usaha supaya peningkatan usahanya ada dan tidak bergantung kepada pemerintah,” harapnya.ZAL