Tiga Bangunan Sekolah Terdampak Gempa dan Likuifaksi Di Kelurahan Balaroa Bakal Mulai Dibangun Tahun 2023

oleh -
oleh
Kondisi fisik bangunan SD Inpres Perumnas Balaroa yang hanya menempati Hunian Sementara (Huntara). FOTO : Mohammad Rizal/SultengNews.com

PALU, SULTENGNEWS.COM – Tiga bangunan sekolah yang terdampak bencana alam gempa dan likuifaksi 28 September 2018 lalu di kelurahan Balaroa, bakal direncanakan akan dibangun pada awal tahun 2023 mendatang.

Tiga bangunan sekolah terdampak tersebut yakni SD Inpres Balaroa, SDN Balaroa dan SD Inpres Perumnas Balaroa, yang saat ini hanya menempati bangunan Hunian Sementara (Huntara) sebagai tempat untuk melakukan proses pembelajaran dengan cara yang sederhana.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Kadisdikbud) Kota Palu Hardi diwakili Sekretaris Abdul Hafid Djakatare, menguraikan, bahwa Wali Kota Palu melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kota Palu telah berusaha dengan maksimal dalam rangka mempercepat membangun kembali bangunan sekolah SD yang terdampak di kelurahan Balaroa.

Tiga bangunan sekolah yang terdampak tersebut telah direncanakan akan mulai dibangun pada tahun 2023 mendatang, yang dibangun oleh Kementerian PUPR BPPW Sulteng.

“Alhamdulillah pada tahun anggaran perubahan ini, Wali Kota Palu melalui Tim Anggaran telah mengalokasikan anggaran untuk pembebasan lahan yang diperuntukkan untuk SD Inpres Balaroa dan SDN Balaroa,” urai Abdul Hafid kepada SultengNews.com melalui handphone selulernya, Rabu (7/12/2022) pagi.

“Kenapa SD Inpres Perumnas Balaroa tidak ada pembebasan lahan, karena sudah ada lahannya pemerintah eks dari lahan Dinas Pertanian diserahkan ke Balitbangda, kemudian Baligbanda serahkan ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Palu,” sebutnya.

“SDN Balaroa dan SD Inpres Balaroa ini yang dilakukan proses ganti rugi lahan dan anggarannya sudah disiapkan sebesar 1,5 miliar rupiah. Luas lahan 6002 meter persegi, lahan sudah bersertifikat dan memiliki satu kepemilikan sertifikat,” katanya menambahkan.

Saat ini, kata dia, terkait dengan tahapan-tahapan dalam proses pembebasan lahan yang diperuntukkan untuk dua bangunan sekolah (SDN Balaroa dan SD Inpres Balaroa), telah memasuki tahapan final yakni tinggal menunggu hasil tim apresial sebelum nantinya dilakukan pembayaran dengan menggunakan APBD senilai 1,5 miliar rupiah tersebut.

“Alhamdulillah sudah dilakukan tahapan-tahapan sampai dengan penilaian tim Apresial dari Jakarta. Jadi, mereka sudah turun satu minggu lalu dan infonya sudah ada hasil dari penilaian tim Apresial tersebut. Insya Allah satu dua hari ini sudah kita terima hasilnya dan segera nantinya kita mulai melakukan pembayaran (pembebasan lahan),” ungkapnya.

Olehnya, tegas Abdul Hafid, upaya percepatan membangun kembali tiga sekolah terdampak tersebut salah satu upaya serius dari Pemerintah Kota Palu, tim anggaran, DPRD Kota Palu yang terus mengawal, sehingga harapan bersama yang diharapkan oleh masyarakat kelurahan Balaroa bisa segera terealisasi pembangunan sekolah nantinya.

“Insya Allah kita berdoa dan berterima kasih kepada Wali Kota Palu, Tim Anggaran, DPRD Kota Palu yang terus mengawal, untuk menjawab apa-apa yang diinginkan oleh masyarakat kelurahan Balaroa, khususnya anak-anak kita yang ada disana,” jelasnya.ZAL

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.