PALU, SULTENGNEWS.COM – Saat ingin dipertanyakan sekaitan peralihan status Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Palu menjadi Universitas Islam Negeri (UIN) Kota Palu, Rektor IAIN Kota Palu Prof. Saggaf Pettalongi,M.Pd, enggan ditemui media ini.
Saat media ini mendatangi Rektor IAIN Kota Palu di Rektorat IAIN Kota Palu, Selasa (10/11/2020), Rektor enggan ditemui Wartawan. Media ini hanya ditemui staf rektor yang sedang duduk di depan pintu ruang Rektor IAIN Kota Palu.
Staf rektor itu mengatakan, pembahasan peralihan status IAIN Kota Palu menjadi UIN Kota Palu belum ada perkembangan dan rektor belum bisa ditemui untuk dimintai keterangan lebih lanjut.
Sesaat kemudian, media ini bertemu dengan Wakil Rektor I IAIN Kota Palu, Dr. Abidin Djafar. Dia mengaku, hanya beberapa hal saja yang dia ketahui terkait pengalihan status tersebut.
Dr. Abidin Djafar mengatakan, ketika pertemuan Rektor IAIN Kota Palu bersama Wakil Menteri Agama RI, Zainut Tauhid di dampingi Wakil Rektor II IAIN Kota Palu, Dr.Kamaruddin,M.Ag.
“Soal pengalihan status IAIN Kota Palu, hanya beberapa saja yang saya ketahui. Baiknya dinda temui Wakil Rektor II yang saat itu mendampingi rektor menemui Wakil Menteri Agama,”ujarnya.
Sementara itu, Wakil Rektor II IAIN Kota Palu Dr. Kamaruddin,M.Ag, juga mengaku untuk keterangan peralihan status IAIN Kota Palu menjadi UIN Kota Palu kiranya langsung meminta pernyataan dari rektor.
“Bagusnya rektor yang keluarkan pernyataan soal ini,”ungkapnya.
Sementara itu, salah satu mahasiswa IAIN Kota Palu, Sakti menyebut apabila terjadi peralihan status kampusnya menjadi suatu pencapaian yang baik dan kebanggaan bagi setiap mahasiswa.
“Karena akan banyak hal yang berubah dan berkembang dari segi akademik maupun sarana prasarana,”sebutnya.
Mahasiswa semester tujuh itu mengungkapkan, akan menjadi suatu kebanggaan dapat lulus dari perguruan tinggi yang berlabelkan UIN.
Dia juga berharap, peralihan status IAIN Kota Palu menjadi UIN Kota Palu untuk menjadi perhatian penting bagi pihak kampus.
“Kiranya pihak kampus bisa memperbaiki kekurangan-kekurangan untuk persiapan peralihan tersebut,”ucapnya.
Dia menerangkan, penyediaan ruang kelas yang masih kurang dan akses jaringan serta pengadaan dosen yang sesuai dengan bidang sesuai jurusan yang ada segera diatasi.
“Contohnya, di Fuad Jurusan Sejarah Peradaban Islam, Pemikiran Politik Islam, dan beberapa jurusan lainnya, yang sangat minim dengan dosen yang benar-benar murni lulusan sejarah maupun politik,”pungkasnya.
Sebelumnya, pada Rabu (04/11/2020) Abdul Rachman Thaha mendampingi Rektor IAIN Kota Palu, Prof. Saggaf Pettalongi,M.Pd bertemu dengan Wakil Menteri Agama RI, Zainut Tauhid membicarakan perubahan status IAIN Kota Palu menjadi UIN Kota Palu secepatnya.
Sampai berita ini terbit pihak IAIN Kota Palu belum memberikan tanggapan ketika dimintai konfirmasi. DAL