PALU, SULTENGNEWS.COM – Wakil Wali Kota Palu dr. Reny A. Lamadjido menekankan kepada seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) teknis terkait dengan penanganan kasus data stunting (gizi buruk) di kota Palu, untuk transparan dan lebih terbuka memberikan informasi kepada masyarakat terhadap jumlah kasus stunting di kota Palu.
Penyampaian Wakil Wali Kota Palu tersebut disampaikan pada kegiatan pelaksanaan lounching Jendela Informasi Data Stunting sekaligus dirangkai dengan diskusi Aksi 7 Desiminasi Hasil Pengukuran Dan Publikasi Data Stunting di Kota Palu Tahun 2022. Di salah satu hotel yang ada di kota Palu, Kamis (8/12/2022) pagi.
Dalam kegiatan tersebut dihadiri oleh seluruh Lurah, Camat se-kota Palu, Kepala OPD teknis, Dirut RSAP, Kepala Puskesmas, instansi TNI/Polri dan lainnya.
Wakil Wali Kota Palu dr. Reny A. Lamadjido, menjelaskan pertama-tama, Pemerintah Kota Palu harus menerima secara legowo terhadap nantinya ada kenaikan atau penurunan angka kasus stunting di kota Palu, tahun ini.
Adanya kenaikan atau penurunan angka tersebut tentunya berdasarkan dari hasil telaah yang nantinya disampaikan oleh pembicara dari Dinas Kesehatan Kota Palu.
“Kita harus legowo menerima apakah itu nantinya naik atau turun. Kalau dia naik berarti teman-teman di kelurahan tidak berhasil untuk mencari mana anak-anak kita yang stunting. Kalaupun turun kemungkinan sudah tidak ada lagi stunting atau berkurang atau kita tidak turun secara maksimal,” urainya kepada SultengNews.com, Kamis (8/12/2022).
“Kenapa saya berhasrat membuat jendela informasi ini supaya kita transparansi terhadap kasus-kasus stunting. Kasus stunting tidak bisa lagi kita sebunyikan, harus kita buka kepada masyarakat,” katanya menambahkan.
Menurutnya, mengapa Pemerintah Kota Palu melakukan pembrandingan mobil operasional untuk kasus stunting di kota Palu dan perlu diketahui oleh masyarakat kota Palu.
Hal ini tentunya, lanjut dr. Reny, karena sejak masih menjabat sebagai Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah, kasus penurunan angka stunting dianggap belum tercapai secara maksimal meskipun penanganan telah dilakukan pula.
“Karena sosialisasinya itu masih kurang dan masyarakat masih banyak bertanya, apa sih sebenarnya itu stunting. Sehingga dengan adanya branding mobil tentang stunting, masyarakat bisa mengetahui tentang stunting itu seperti apa. Jadi, saya ucapkan terima kasih kepada seluruh Forkopimda yang sudah membantu kami dan juga kepala OPD terkait dengan stunting dan seluruh unsur masyarakat yang sudah membantu terkait pendataan dan membantu di dalam memberikan tambahan makanan,” jelasnya.ZAL