Sekolah Alam Hadir di Sulteng, Kembangkan Konsep Mengenal dan Bersahabat Dengan Alam

oleh -

Keterangan Foto :

Penggagas sekaligus pencetus Sekolah Alam “Awan Hijau” Kamalisi, Ridha Saleh atau yang akrab disapa Adang bersama tokoh pemuda sekaligus pemerhati pendidikan Rifai Labaso bersama anak – anak yang merupakan calon murid d sekolah itu. FOTO : MAHFUL/SN

SIGI, SULTENGNEWS.com – Sebuah konsep sekolah di alam terbuka, kini telah hadir di Sulawesi Tengah (Sulteng) tepatnya di Dusun Lambara, Desa Daenggune, Kabupaten Sigi. Sekolah itu, diberi nama Sekolah Alam “Awan Hijau” Kamalisi.

Ide sekolah alam “Awan Hijau” ini, digagas dan dicetuskan oleh mantan Komisioner Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) RI, Ridha Saleh bersama beberapa tokoh pemuda pemerhati pendidikan dan lingkungan.

“Sekolah Alam Awan Hijau Kamalisi ini, hadir sebagai solusi untuk memastikan terpenuhinya kebutuhan dasar yang berkualitas bagi anak – anak yang tinggal disekitarnya dengan konsep sekolah inklusi yang dilengkapi dengan program – program unggulan untuk mendukung pembangunan manusia seutuhnya,” ujar Ridha Saleh kepada sultengnews.com saat ditemui di lokasi pembangunan sekolah itu, Kami (1/3/2018).

Dikatakan, tujuan dari sekolah Alam “Awan Hijau” Kamalisi adalah menyediakan sekolah sebagai sarana pendidikan yang berkualitas dengan visi membentuk generasi yang mandiri, sehat jasmani dan rohani, cerdas dan unggul dalam prestasi, religius, berkarakter, cinta lingkungan dan memiliki kompetensi yang dibutuhkan untuk bersaing ditingkat nasional maupun internasional.

“Sasaran dari pengembangan sekolah Alam “Awan Hijau” Kamalisi ini, adalah anak – anak dari usia 6 sampai 13 tahun atau mereka yang ada pada masa kelompok belajar di sekolah dasar,” terang aktivis yang akrab disapa Edang ini.

Lebih jauh Edang menjelaskan, ide dasar dari pembuatan Sekolah Alam “Awan Hijau” ini yakni dimana pendidikan merupakan hak dasar setiap warga negara. Karena itu, pemerintah telah menjamin bahwa setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah juga wajib membantu pembiayaannya. Namun adanya jurang pemisah antara usaha yang dilakukan pemerintah dengan kebutuhan yang ada di lapangan, secara kasat mata masih terlihat jelas bahwa pendidikan dengan kualitas baik masih jauh dari harapan.

“Dengan melihat kenyataan itulah, sehingga lahirnya ide untuk membuat sekolah alam ini, dengan harapan bisa meningkatkan kualitas anak didiknya serta dapat mengenal dan bersahabat dengan alam,” katanya.

Sekolah Alam “Awan Hijau” Kamalisi, memiliki ketersediaan lahan yang cukup, sumber air yang cukup, energi, bentangan alam, serta tradisi masyarakat sekitar, juga ekosistemnya merupakan objek pengembangan dalam konsep sekolah Alam. Sekolah ini akan menerapkan prinsip dasar dalam penyusunan kurikulum yaitu menggeser paradigma dari sekolah identik dengan banguan, menjadi sekolah di alam terbuka dengan pilihan aktivitas yang bertujuan menggali potensi sumber daya alam, budaya, buku, internet audio visual room, serta khazana ilmu lainnya akan mengisi dan memperkuat konsep capaian kegiatan belajar mengajar.

“Eksperimen dan teladan guru, merupakan hal utama yang memperkuat dan memperkaya pengalaman anak – anak. Bersama alam anak – anak tumbuh berkembang menjadi manusia terbaik dan kepada Alam anak – anak mengambil pelajaran dibalik kejadian,” tutupnya. FUL

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.