PALU, SULTENGNEWS.COM – Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) akan segera membangun Masjid Raya Darusalam Palu Barat melalui pembiayaan dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Sulteng dengan nilai sebesar Rp386 Miliar.
Pembangunan Masjid Raya milik Pemerintah Provinsi Sulteng ini, akan dilakukan dalam dua tahap yakni melalui APBD Tahun 2023 dan APBD Tahun 2024.
Masjid yang akan dibangun ini, akan menjadi masjid termegah di Sulteng dengan nama baru Masjid Raya Fastabiqul Khaerat.
Sekretaris Yayasan Masjid Raya Fastabiqul Khaerat, H. Helmy D Yambas SE kepada wartawan mengatakan, perubahan nama menjadi Masjid Raya Fastabiqul Khaerat merupakan ide dan gagasan dari Gubernur Sulteng H. Rusdy Mastura.
“Nama Fastabiqul Khaerat itu, ide dari bapak Gubernur H. Rusdy Mastura. Namun karena ini masjid milik Pemerintah Provinsi Sulteng, maka nama itu akan diusulkan ke DPRD Sulteng dan dilegitimasi dalam bentuk Perda,” ujar Helmy D. Yambas saat dihibungi media ini, Kamis (18/5/2023).
Helmy menjelaskan, sebelumnya nama masjid raya adalah masjid yang berada di Jalan Masjid Raya Lolu Palu Timur. Tapi, masjid tersebut diubah namanya menjadi Masjid Agung Lolu. Sedangkan masjid Agung di Palu Barat berubah namanya menjadi Masjid Raya Palu.
Kala itu, Masjid Agung dibangun tahun 1976 pada era pemerintahan Gubernur AR Tambunan. Gagasannya sejak Gubernur M Yasin. Lokasi pembangunan masjid ditunjuk oleh Habib Idrus Bin Salim Aljufri atau Guru Tua sebelum wafat 1969. Tahun 2000, Masjid Agung berdiri megah di zaman Gubernur H. Banjela Paliudju. Namun Tahun 2018, Masjid Raya Darusalam itu rusak akibat gempa bumi 7,4 Magnitudo.
“Semua biaya pembangunan kembali akan dilakukan dengan dana APBD dan swadaya masyarakat,” tandas Helmy D. Yambas.
Sementara Gubernur Sulteng, H. Rusdy Mastura melalui Tenaga Ahli (TA) Bidang Komunikasi Publik Ando Wibisono mengatakan, Pemprov Sulteng menyiapkan anggaran dua tahap sebesar Rp386 miliar lebih. Pembangunannya akan dilakukan untuk pusat peradaban Islam dan ibadah umat Islam.
“Bangun jiwanya bangun badannya. Kita kerja keras mengoptimalkan seluruh potensi dan juga kerja keras meningkatkan spiritual keagamaan. Sulteng akan menjadi provinsi yang seimbang antara pembangunan daerah dan masyarakatnya,” terang Gubernur Rusdy Mastura yang disampaikan melalui TA Bidang Komunikasi Publik Andono Wibisono, Rabu 17 Mei 2023 di Jakarta.
Sementara Kepala Dinas Cipta Karya dan Sumber Daya Air Daerah Provinsi Sulteng, Andi Rully Djanggola mengatakan bahwa bangunan Masjid Raya Fastabiqul Khaerat terdiri tiga lantai yaitu, Lantai 1 : terdiri dari Lobby, Ruang Pengelola, Ruang Ketua Yayasan, Ruang Imam, Ruang Tamu VIP (2 KMR), Ruang Serbaguna, Ruang Perpustakaan, Ruang Taman Pengajian, Ruang Museum, Ruang Persiapan, Ruang Medis dan Ruang Perlengkapan.
Sedangkan untuk bangunan lantai dua yaitu; ruang solat pria dan untuk lantai tiga (void) adalah ruang solat wanita.
Di tempat terpisah, namun bersama gubernur, Kepala Badan Pendapatan Daerah, Rifki Anata Mustaqim membenarkan bahwa anggaran yang digunakan pembangunan Masjid Raya Fastabiqu Khaerat murni bersumber dari APBD Provinsi Sulteng.
“Doakan pembangunan berjalan sesuai rencana, sehingga awal 2025 kita sudah dapat menggunakan Masjid Raya Fastabiqul Khaerat untuk beribadah dan pusat peradaban Islam di Sulteng,” harap Gubernur yang akrab disapa Cudi saat menerima para Kepala OPD di Jakarta. ***