Relawan Pasigala Soroti Lambannya Pekerjaan PT. Bumi Karsa dan PT. Adhi Karya Soal Pembangunan Huntap

oleh -
oleh
Lokasi pembangunan Huntap kelurahan Tondo, kota Palu. FOTO : IST

PALU, SULTENGNEWS.COM – Pantauan Relawan Pasigala pada pelaksanaan pembangunan Hunian Tetap 2B yang dikerjakan oleh BUMN PT. Adhi Karya dan Pekerjaan Sarana Infrastruktur Permukiman yang dikerjakan oleh PT. Bumi Karsa, telah memasuki hari ke 40, yang ditandai dengan peletakan batu pertama tanggal 05/01/2023, sejauh ini belum adanya tanda-tanda yang signifikan di lokasi pembangunan Kelurahan Tondo, Kota Palu.

Hasil penelusuran dilapangan oleh Relawan Pasigala, menemukan sejumlah faktor-faktor yang diduga menjadi penghambat jalannya progres pencapaian pekerjaan.

Ditengarai rendahnya nilai subkon dari kedua Kontraktor Pelaksana tersebut, yakni PT. Adhi Karya dan PT. Bumi Karsa. Yang berimplikasi kurangnya minat dari vendor-vendor lokal yang ingin bekerja.

Menurut Raslin Relawan Pasigala, proyek yang dibandrol dengan harga Internasional tersebut, seharusnya bisa memberi harga yang layak untuk para subkon didaerah. Agar program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) bisa berjalan. Namun kenyataan dilapangan jauh panggang dari api.

“Kami geram tidak ada Kontraktor lokal yang bisa berkembang kalau bersubkon dengan BUMN ataupun Kontraktor Nasional dari luar daerah,” urainya kepada SultengNews.com.

Bahkan ia sendiri menjadi korban ulah Kontraktor dari luar seperti PT. SMI, yang tidak membayar Pekerjaan mereka pada pembangunan Madrasah 1B tahun 2020 lalu.

Kemudian, aktivis penyintas dan petani yang dijuluki sebagai president demo Moh Raslin dalam konferensi persnya mengatakan, saat ini telah memasuki 4 tahun 5 bulan tragedi pasca bencana Sulawesi Tengah. Masih ada ribuan penyintas yang masih belum mendapatkan hak-hak hunian seperti penyintas Hutan Kota, penyintas Petobo, penyintas Mamboro, penyintas Layana dan penyintas Sibalaya Utara dan Sibalaya Selatan.

“Proyek yang dibiayai dari Pinjaman Hibah Luar Negeri (PHLN) dalam kegiatan Central Sulawesi Rehabilitation and Reconstruction Projeck (CSRRP), dibandrol dengan harga Internasional yakni 175 Miliar untuk pembangunan 1.321 Huntap. Tersebar di beberapa lokasi seperti  Kelurahan Tondo, Sibalaya Utara, Sibalaya Selatan dan Bangga,” katanya.

“Sedangkan untuk Pekerjaan Sarana Infrastruktur Permukiman  144 Miliar yang dikerjakan oleh PT Bumi Karsa,” sebutnya.

Sehingga, menurut Raslin, harga tersebut sangat fantastis untuk membiayai pekerjaan pembangunan Hunian Tetap 2B dan Pembangunan sarana Infrastruktur Permukiman.

“Dalam waktu dekat atau sebelum puasa, kami menjadwalkan akan turun aksi bersama KRAK Sulteng di kantor Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) dan kantor perwakilan BUMN PT. Adhi Karya dan perwakilan PT. Bumi Karsa di Palu,” ungkapnya.

“Kami sudah tidak sabar untuk pimpin Aksi bersama penyintas dan KRAK Sulteng,” tegasnya.ZAL

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.