Rektor UIN Datokarama Palu Bertemu Pimpinan PT. IMIP Bahas Harmonisasi Warga Sekitar Tambang

oleh -
oleh

PALU, SULTENGNEWS.COM – Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu Prof. Dr. H. Sagaf S. Pettalongi, M.Pd, beserta jajaran pimpinan lembaga kampus bertemu langsung dengan pimpinan PT. IMIP Morowali, dalam agenda penting menggagas kerjasama dalam meningkatkan harmonisasi sosial warga di sekitar lokasi tambang, Rabu (15/6/2022).

Di dalam pertemuan tersebut, UIN Datokarama Palu mengutarakan konsep dan ruang lingkup kerja sama pembinaan masyarakat pada aspek sosial, budaya dan keagamaan.

Rektor UIN Datokarama Palu Prof. Dr. H. Sagaf S. Pettalongi, M.Pd, menjelaskan, UIN Datokarama Palu salah satu perguruan tinggi yang ada di provinsi Sulawesi Tengah, tengah berupaya dengan memaksimalkan peningkatan harmonisasi sosial lewat pembinaan aspek sosial, budaya dan keagamaan, bagi warga sekitar area pertambangan.

“Pembinaan masyarakat sekitar wilayah tambang menjadi salah satu sasaran pembinaan untuk peningkatan kualitas harmonisasi,” ungkap Prof. Dr. Sagaf kepada SultengNews.com, Kamis (16/6/2022).

Prof. Dr. Sagaf menguraikan, bagi warga yang tinggal di sekitar tambang dengan kepemilikan dari PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) di kecamatan Bahodopi, Kabupaten Morowali, merupakan satu sasaran pembinaan.

Artinya, dalam optimalisasi pembinaan tersebut, lanjut Prof. Dr. Sagaf, UIN Datokarama Palu kini sedang menggagas kerja sama dengan PT. IMIP dan Pemerintah Daerah Kabupaten Morowali, sehingga pembinaan dapat berlangsung dengan baik.

“Sebelum ke IMIP, kami telah bertemu dengan Bupati Morowali dan mendapat dukungan bahkan telah menandatangani nota kesepahaman,” kata Prof. Dr. Sagaf.

Katanya menambahkan, kabupaten Morowali termasuk Bahodopi, bagian dari salah satu sasaran investasi dari sektor energi sumber daya mineral khususnya nikel, dan perkebunan sawit.

Potensi itu kemudian berdampak langsung pada tingginya permintaan tenaga kerja dan mobilitas tenaga kerja di Morowali.

“Maka pembinaan aspek sosial lewat pendekatan agama dan kultural penting dilakukan, untuk mencegah disharmonisasi masyarakat,” sebut Prof. Dr. Sagaf.

“Agar kesatuan dan keutuhan masyarakat, serta keamanan dan ketertiban tetap terjaga dengan baik,” tegas Prof. Dr. Sagaf.ZAL

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.