Ratusan Siswa SDIT Al-Fahmi Palu Keracunan

oleh -

Keterangan Foto :

Dua siswa SDIT Al-Fahmi Palu sedang menjalani perawatan di salah satu rumah sakit, Senin siang. (FOTO: MAL)

PALU, SULTENGNEWS.com – Ratusan siswa di Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Al-Fahmi Palu keracunan makanan, Senin (04/12/2017) siang.

Ratusan siswa tersebut mengalami muntah-muntah setelah makan siang kemarin. Akibatnya, Dua rumah sakit milik pemerintah tidak bisa menampung mereka. Para siswa tersebut terpaksa dirujuk ke sejumlah rumah sakit lain yang ada di Palu.

Hingga pukul 16.37 Wita kemarin, rumah sakit milik Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulteng, yakni RSUD Undata hanya bisa menampung empat pasien. Sementara di RSUD milik Pemerintah Kota (Pemkot) Palu, yakni Anutapura, hanya bisa menampung delapan orang.

Selebihnya tersebar di RS swasta, seperti Budi Agung, RS Samaritan dan rumah sakit Bhayangkara milik Polda Sulteng.

“Sudah ada empat yang kami rawat di UGD sekarang. Kami upayakan tempat tidur tambahan karena memang full cuma di tempatkan di ruang resusitasi dan kursi-kursi. Sekarang sudah diupayakan, semoga cepat teratasi,” demikian pengakuan Direktur RSUD Undata, Reny Lamadjido.

Di bagian lain, pihak Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Palu sudah mengambil sampel makanan yang dikonsumsi para siswa. Kepala BPOM mengaku masih menunggu sampel yang dibawa pihak Puskesmas terdekat dari sekolah. BPOM juga enggan memberikan keterangan tanpa rekomendasi dari Dinkes setempat

Sejauh ini, pihak sekolah belum memberikan keterangan. Kabarnya, Kepsek SDIT sedang meninjau siswanya di rumah sakit.

Salah satu orang tua siswa, Khaeruddin Saleh mengaku bahwa dua anaknya bersekolah di SDIT, yakni Iyaad Aufaa (kelas 6 Alikhlas) dan Inayah (Kelas 4 Hud).

“Sebagai orang tua santri yang telah enam tahun menjadi bagian dari SD IT Al-Fahmi, baru kali ini santri mengalami kejadian keracunan makanan yang memang selama ini dikelola oleh pihak sekolah. Sepengetahuan saya, pihak sekolah telah menerapkan kontrol yang ketat terkait kualitas dan asupan gizi dalam penyajian makanan kepada santri,” katanya.

Menurutnya, pihak sekolah juga telah mengundang BPOM untuk memeriksa sampel makanan guna mengetahui sumber makanan yang menyebabkan santri keracunan. Langkah tersebut sebagai bentuk tanggung jawab pihak sekolah.

“Semoga kejadian ini membuat pihak sekolah terus meningkatkan kualitas pembinaan dan pelayanan kepada santri, khususnya pengawasan terhadap makanan,” tambahnya.

Bagaimanapun, kata dia, SDIT adalah lembaga pendidikan yang memadukan pendidikan Islam umum.

“Jangan sampai kejadian ini membuat orang tua tidak mau memasukan anaknya ke SDIT,” tutupnya.

Berdasarkan Data Kemendikbud, jumlah siswa SDIT AL-Fahmi adalah sebanyak 750 orang.

Sumber : media.alkhairaat.id

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.