Pinbuk Sulteng Selenggarakan Seminar Regional

oleh -

Kelima narasumber saat menyampaikan materi seminar regional dengan tema “Koperasi syariah sebagai kekuatan alternatif lembaga keuangan mikro di Sulawesi Tengah”. FOTO : JABIR MOH. YAMIN/SN

PALU,SULTENGNEWS.com– Pusat Inkubasi Usaha Kecil (PINBUK) Sulawesi Tengah (Sulteng) menyelenggarakan Seminar Regional untuk membahas koperasi syariah di Sulteng dengan menghadirkan narasumber dari Akademisi, Birokrasi, Tokoh Agama, Tokoh Masyarakat dan perwakilan dari koperasi syariah BMT Al-Muharin Luwuk, Kamis (11/7/19)

Sekretaris Pinbuk Sulteng, Andi Aril Pattalau dalam sambutannya mengatakan, kegiatan seminar regional itu bertujuan untuk mengajak pemerintah dan masyarakat agar mengedepankan ekonomi syariah dalam berbagai kegiatan keuangan seperti yang pernah dilakukan di zaman presiden SBY (Susilo Bambang Yudhoyono) 2014 silam.



“Ekonomi syariah tidak hanya tentang islam, tapi di Negara sebesar inggris juga telah mengaplikasikan sistem ekonomi syariah. Bahkan sudah menjadi mode sekarang, bagaimna bagi hasil dan mudorabah,” katanya.

Dia berharap di masjid – masjid Kota Palu bisa menjadi pusat ekonomi syariah, karena sudah banyak masjid yang sudah punya tabungan tapi tidak diberdayakan. Padahal hanya didepositkan di kegiatan koperasi syariah.

Kepala Biro Ekonomi Richard Arnold Djanggola, S.E., M.S.A yang mewakili Gubernur dalam sambutanya mengatakan, dengan hadirnya ekonomi syariah dapat menumbuhkan ekonomi di Sulteng baik melalui pinjaman maupun pengembangan usaha.

“Dengan adanya kegiatan ini, semoga dapat menumbubkan ekonomi makro di Sulawesi Tengah pasca gempa 28 september 2018 lalu,” ujarnya

Setelah pembukaan, acara kemudian dilanjutkan dengan agenda utama seminar regional yang menghadirkan beberapa narasumber diantaranya Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Dr. Hilal Malarangan, M.H.I. Dalam pemaparan materinya, Dia mengatakan Indonesia adalah Negara paling terkemuka dalam pengembangan Koperasi syariah, sebab sampai sekarang masih menjadi nomor satu perbankan syariah.

“Indonesia menjadi negara nomor satu dalam jumlah perbankan syariah, Indonesia juga menjadi urutan pertama dengan konsumen terbanyak keuangan ekonomi syariah dan negara terbanyak dengan jurusan ekonomi syariah di universitas,” jelasnya.

Narasumber lainnya, Sekretaris Dinas Koperasi Provinsi Sulteng Drs. Imran dalam materinya mengatakan, koperasi syariah adalah solusi untuk masalah ekonomi sulawesi tengah.

“Koperasi syariah menjadi salah satu solusi yang bisa digunakan untuk membuat sulteng maju, berdaya saing dan mandiri, karena kedepanya kebijakan pemerintah adalah mendorong kopetasi syariah agar bisa tumbuh di Sulteg,” terangnya.

Perwakilan dari Majelis Ulama Idonesia (MUI) Sulteng, Sofyanthaha Bachdim menjelaskan, alim ulama sangat berperan meningkatkan pertumbuhan ekonomi syariah di sulteng.

“Kami selalu mendukung pemerintah dan menghimbau kepada masyarakat agar kiranya bisa lebih mempelajari tentang ekonomi syariah, agar bisa memahami sehingga beralih ke ekonomi yang lebih baik,” katanya.

Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah Sulteng, Dr. Muhammad Darmawan Halwi, SE., MM dalam materinya menjelaskan, ekonomi konvensional seperti perbankan konvensional lama – lama bisa habis, jika bank syariah maju dan terus berkembang.

Masalahnya saat ini kata Dr. Muhammad, pemahaman masyarakat tentang ekonomi syariah di Sulteng masih sangat rendah, sehingga bank konvensional masih banyak diminati masyarakat. Namun jika masyarakat sudah memahami konsep ekonomi syariah, pasti banyak yang akan beralih.

“Kita tetap berpeluang untuk menciptakan sebuah gebrakan untuk memajukan ekonomi syariah di sulteng dengan mempelajarinya,” ucapnya.

Manager BMT Al-Muhajirin Toili – Banggai, Abdullah Mukarram menjelaskan, koperasi yang dipimpinnya sudah lama menerapkan sistem koperasi syariah. Bahkan sempat terpilih menjadi koperasi syariah terbaik se-Sulawesi Tengah.

“Saat ini anggota koperasi kita sudah mencapai 5.351 orang se- Kabupaten Banggai,” katanya. JMY

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.