Pihak Rektorat Untad Minta Waktu Dalam Pembahasan Pemotongan UKT

oleh -
Kordinator Perencanaan BAKP Untad, Samsul Marlin saat hadir di depan mahasiswa yang melakukan demonstrasi di depan Rektorat Untad. FOTO : MIFTAHUL AFDAL

PALU, SULTENGNEWS.COM – Merespon tuntunan dari mahasiswa terkait perpanjangan SK pemotongan Uang Kuliah Tunggal (UKT) dan mengeluarkan surat edaran pemotongan sesuai pedoman pelaksanaan keringanan UKT sesuai Permendikbud No 25 Tahun 2020 di pasal 9. Maka pihak Rektorat Universitas Tadulako (Untad) meminta waktu dalam pembahasan UKT tersebut.

“Berikan kami waktu untuk mendiskusikan kepada pimpinan,”ujar Kordinator Perencanaan BAKP Untad Samsul Marlin, Kamis (12/08/2021).

Bahkan, Samsul mengakui adanya diskomunikasi sehingga menimbulkan perbedaan pernyataan dari pihak universitas dan fakultas.

“Terjadinya hal ini karena diskomunikasi, karena belum sampai informasi ke kami (berkaitan pemotongan UKT),”ucapnya.

Samsul mengatakan, sampai saat ini Rektor Untad masih dalam pemilihan kesehatan.

“Pimpinan kita dalam hal ini rektor masih istrahat,”terangnya.

Menurut Samsul, kebijakan Rektor Untad memang di awali dari kebijakan fakultas masing-masing berdasarkan persyaratan masing-masing fakultasfakultas.

Lebih lanjut, Samsul mengungkapkan, dalam pemberian pemotongan UKT tidak bisa hanya dengan ucapan saja, tapi harus dengan SK, karena jika adanya keringanan tanpa adanya SK akan menjadi utang dari Untad kepada negara.

“Berikan waktu kami untuk mendiskusikan tuntutan mahasiswa sekalian. Setelah berembuk dengan Warek Kemahasiswaan kami mohon waktu sampai hari senin merumuskan sebuah kebijakan itu harus hati-hati dan matang,”jelasnya.

“Kita tunggu dulu Rektor habis waktunya dalam beristirahat,”tambahnya.

Di kesempatan yang sama, Wakil Rektor (Warek) III Untad, Dr. Ir. Sagaf, MP menyebut, semua tentang  tuntutan yang disampaikan mahasiswa baginya memang disadarinya semua orang tua mahasiswa dalam keadaan kesulitan saat ini.

Sagaf mengatakan, dirinya telah menyampaikan tuntutan mahasiswa kepada Rektor Untad, namun Rektor Untad masih dalam proses Isolasi Mandiri (Isoman).

“Kita sudah melakukan komunikasi dengan Rektor tapi baliu masih istrahat,”ungkapnya.

“Mudah-mudahan setelah Rektor selesai masa istrahatnya, kebijakan bisa terlaksana sesuai dengan peraturan yang diambil oleh adik-adik mahasiswa,”lanjut Sagaf.

Sagaf juga mengatakan, sepanjang keinginan mahasiswa masuk dalam koridor aturan, maka pihak Rektorat Untad akan mengusahakan yang terbaik.

“Pengalaman kemarin tentang bantuan UKT kita di audit habis-habisan dari BPK (Badan Pemeriksa Keuangan), tapi kalau ini berkaitan dengan aturan, maka kami akan memberikan yang terbaik bagi mahasiswa,” jelasnya.

“Semoga bisa ketemu titiknya, ketika rektor sudah bisa ditemui, saya akan panggil semua teman-teman BEM,”pungkasnya.DAL

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.