PETI di Lobu dan Lambunu Dikabarkan Kembali Beroperasi, Sikap Tegas Aparat Hukum Dinantikan..!

oleh -
Tim gabungan dari Polda Sulteng, Tipiter Bareskrim, POM TNI dan Pores Parimo saat melakukan penertiban pada 20 Aguatus 2024 lalu. FOTO : SUMBER POLDA

PALU, SULTENGNEWS.COM – Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) di Desa Lobu dan Desa Lambunu dikabarkan kembali beroperasi, setelah sebelumnya sempat ditertibkan pada 20 Agustus 2024 lalu oleh jajaran Polda dan Polres Parigi Moutong (Parimo).

Kabar kembali beroprasinya PETI di Lobu dan Lambunu, mengisyaratkan ada indikasi pembiaran terhadap sporadisnya aktivitas pertambangan illegal itu.

Informasi terbaru yang berhasil dihimpun tim media dari sumber terpercaya yang meminta identitasnya dirahasiakan, menyebut ada pihak-pihak tertentu yang terlibat.
Menurut sumber itu, pascademo mahasiswa dan masyarakat Parigi Moutong di depan Polda Sulteng, aktivitas PETI di Lobu dan Lambunu sempat dihentikan dan puluhan alat berat jenis excavator diturunkan dari lokasi.

Namun pada Kamis (12/9/2024), 10 unit alat berat jenia excavator yang sempat diturunkan dan di parkir sudah kembali lagi ke lokasi aktivitas PETI di Lobu.

Selain itu, PETI tersebut kembali beroperasi karena diduga ada oknum pejabat desa yang menuju ke Kota Palu melakukan komunikasi dengan pihak-pihak tertentu.

“Kami menduga ada oknum aparat B yang perintahkan alat naik ke Nasalane (lokasi). Dia perintahkan tadi malam,” ungkap sumber, Kamis (12/9/2024).

Sumber Tim Media mengungkapkan, ada puluhan excavator yang mulai beroperasi kembali di beberapa lokasi yang ada Lobu Kabupaten Moutong.

Lokasi PETI tersebut tersebar di sejumlah titik, khususnya yang di Desa Lobu Kabupaten Parogi Moutong.

Tak tanggung-tanggung, para cukong PETI dimintai puluhan juta uang oleh oknum tersebut agar alat berat tersebut bisa beroperasi kembali di lokasi PETI.

“Informasi yang kami dapat dari donatur, satu unit alat berat Rp30 juta. Sudah tidak ada alat berat parkir, sudah naik ke atas semua,” ungkap sumber.

Direktur Reserse Kriminal Khusus (Dirkrimsus) Polda Sulteng Komisaris Besar Polisi (Kombes Pol), Bagus Setiyawan yang dikonfirmasi Tim Media mengucapkan terima kasih atas informasi yang disampaikan.

“Siap bang, segera kami tindak lanjut. Terima kasih infonya. Siap abangku terima kasih,” jawab Kombes Bagus Setiawan, Kamis malam (12/9/2024).

Namun demikian, Bagus Setiawan tak menyebut secara spesifik apa langkah tegas yang akan diambil pihak Polda dalam menindak PETI serta para pelakunya.

Sebelumnya, sumber juga mengungkap ada beberapa cukong yang saat ini sedang membiayai operasional alat berat dan aktivitas PETI Lobu dan Lambunu.

Sumber ini juga merinci jumlah alat berat yang beroperasi serta nama-nama para cukong PETI.

“Kalau di Lambunu ini Hi (haji) MR, tangan kanan Dg CL, 9 alat dari Makasar. Kalau di Lobu lokasi Nasalane 13 alat dari kendari. Itu satu group dengan inisial SBLG. JL 4 alat di Nasalane. AD 3 alat Nasalane. SMI 2 alat lokasi Bengka. MT 2 alat Nasalane, dan masih ada yang lain,” ungkap sumber. ***

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.