Pesan Penting Anies Baswedan Kepada Kader Hijau Hitam

oleh -

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat bersilaturahmi dengan alumni dan kader – kader HMI Cabang Palu di salah satu hotel di Kota Palu. FOTO : MAHFUL/SN

PALU, SULTENGNEWS.com – Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, meluangkan waktunya untuk bersilaturahmi dengan alumni dan kader – kader Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Palu di salah satu hotel di Kota Palu.

Kehadiran Gubernur Anies Baswedan di Palu, dalam rangka menghadiri Haul Guru Tua ke 51 tahun di komplek perguruan Alkhairaat Palu Jalan Sis Aljufri, Sabtu (15/6/2019).

Usai menghadiri Haul, sekira pukul 13.30 Wita, Gubernur Anies Baswedan menemui keluarga besar dan kader – kader HMI Cabang Palu yang sudah berkumpul di hotel dari pukul 12.30 Wita. Kader – kader HMI juga biasa disebut kader – kader hijau hitam, yang diambil dari warna bendera HMI.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat sesi foto dengan alumni dan kader – kader HMI Cabang Palu di salah satu hotel di Kota Palu. FOTO : MAHFUL/SN

Sekira pukul 13.30 Wita, Gubernur Anies tiba di hotel dan disambut para kader dan alumni yang sudah lama menunggu.

Dalam kesempatan itu, mantan menteri pendidikan nasional ini banyak menyampaikan pesan – pesan dan motivasi bagi alumni dan kader – kadar HMI.

“Sebagai HMI kita mungkin sudah berakhir setelah kuliah, tapi sebagai KAHMI itu berlaku seumur hidup,” ujar Gubernur Anies Baswedan dihadapan kader dan alumni hijau – hitam.

Menurut Anies, HMI itu hanya pada saat kuliah, tapi kekaderannya berlaku seumur hidup. Karena itu, salah satu kelebihan HMI adalah ikatan kekeluargaannya sangat kuat sekali, sehingga bisa dimanfaatkan untuk mendorong perubahan.

Kelebihan lain dari HMI, berfikir komprehensif dan bertidak praktis. Semua kader kata Anies, mulai dari latihan kader 1 (LK1), LK II dan LK III, semuanya pasti bisa berfikir komprehensif, tapi bertindaknya praktis.

“Karena itu kader HMI bisa trampil semuanya, trampil di politik, trampil di bisnis dan trampil disemua hal, termasuk trampil berdebat. Kalau tidak trampil, bukan kader HMI itu,” katanya dengan nada bergurau.

Bagi kader – kader HMI lanjut Anies, hal – hal sepeleh saja terkadang harus diperdebatkan, karena mungkin selalu terbawa dengan nuansa intelektual.

“Saya selalu katakan HMI itu seperti ini, 250 cc, H2o, 80 drajat celsius, 30 persen Kafein. Sebetulnya hanya mau menyampaikan secangkir kopi panas,” kelekar Anies Baswedan.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan saat sesi foto bersama pengurus dan kader – kader Korps HMI Wati (KOHATI) HMI Cabang Palu di salah satu hotel di Kota Palu. FOTO : MAHFUL/SN

Dalam kesempatan itu, Anies Baswedan juga menyampaikan beberapa pesan penting bagi alumni dan kader – kader HMI disemua daerah yang bisa dilakukan.

Pertama, harus bisa memberikan solusi terhadap masalah. Menurut Anies, selama ini banyak orang terlalu dekat dengan masalah yang jauh dan terlalu jauh dengan masalah yang dekat. Misalnya jauh – jauh mengurusi masalah nasional dan internasional, tapi lupa bahwa di sekelilingnya dan di daerahnya juga banyak masalah yang harusnya diselesaikan.

“Kadar HMI harus bisa menyeimbangkan itu, ada masalah nasional dan ada masalah yang terjadi ditempat – tempat kita,” katanya.

Kedua, bisa melahirkan generasi baru membawa perubahan. Menurut Anies, tantangan terbesar kedepan yakni bagaimana bisa memastikan generasi baru disemua tempat bisa muncul dan membawa pembaharuan. Kalau ada generasi baru tidak membawa pembaharuan, dia bukan generasi baru, tapi dia hanya generasi muda.

“Anak muda yang tidak membawa pembaharuan, dia tidak boleh disebuat sebagai generasi baru. Tapi dia tak lebih dari manusia muda. Yang kita butuhkan, generasi baru yang membawa perubahan,” tegasnya.

Ketiga, ikat menyelesaikan ketimpangan sosial. Menurut Anies, ketimpangan sosial menjadi salah satu masalah besar yang dihadapi bangsa Indonesia saat ini. Ketimpanga yang terjadi misalnya, antara yang bekerja dan tidak bekerja, antara yang berpendidikan dan tidak berpendidikan, antara yang kaya dan tidak kaya, antara yang di kota dan diluar kota, antara yang di pulau jawa dan di luar pulau jawa.

“Bahkan di daerah juga terjadi antara yang di kota dan dipedesaan. Ketimpangan – ketimpangan seperti ini, kita harus ikut bereskan. Saya berharap kader – kader HMI bisa ikut mencari cara membereskan ini,” pinta Anies.

Keempat, perbanyak masuk ke sektor ekonomi dan pasar. Anies Baswedan berpesan kepada kader – kader HMI, agar masuk ke sektor ekonomi dan pasar sebanyak – banyaknya.

“Di Indonesia ada tiga sektor utama yakni sektor pemerintahan dan politik, sektor perekonomian dan pasar, dan sektor sosial akademisi. Saya harap kader – kader HMI banyak yang masuk ke sektor kedua yakni ekonomi dan pasar,” pesannya.

Selama ini kata Anies, banyak kader – kader HMI terlalu banyak yang melirik sektor pemerintahan dan politik, sehingga lupa bahwa sektor ekonomi dan pasar juga sangat pening.

“Jika dulu waktu mahasiswa bisa pimpin demo 500 orang, itu luar biasa. Tapi setelah 40 tahun kemudian, masih bisa pimpin demo 500 orang itu bukan luar biasa lagi. Yang luar biasa adalah setelah 40 tahun kemudian, bisa mempekerjakan karyawan 500 orang itu baru luar biasa,” katanya penuh semangat.

Diakhir silaturahmi itu, Gubernur DKI Jakarta yang juga kader hijau – hitam ini melakukan foto bersama para alumni dan kader – kader HMI yang hadir dalam silaturahmi itu. FUL

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.