PALU, SULTENGNEWS.COM – Berdasarkan laporan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) bahwa pengetahuan Protokol Kesehatan (Prokes) covid-19 masih di angka 30 persen lebih, akibat rendahnya pengetahuan itu, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sulawesi Tengah (Sulteng) melalui Panitia Khusus (Pansus) Covid-19 akan mengupayakan peningkatan sosialisasi.
“Kami akan melakukan sosialisasi secara masif, karena hasil survei BPK bahwa masyarakat masih 30 persen lebih yang tau terkait persoalan covid-19 di Sulawesi Tengah,”ungkap Ketua Pansus Covid-19, Sony Tandra kepada sultengnews seusai rapat paripurna pembentukan Pansus Covid-19 di kantor DPRD Sulteng, Rabu (10/02/2021).
Sony Tandra mengatakan, sosialisasi secara masif perlu ditingkatkan, karena menurutnya masih terdapat 60 persen lebih yang belum mengetahui Prokes covid-19.
“Ini perlu kita sosialisasikan, berarti ada 60 persen lebih yang belum tau, itu barangkali salah satu kendala, masyarakat tidak pakai masker atau Prokes kesehatan, tidak terlalu peduli, kalau itu sudah masif sosialisasinya kita akan lakukan penegakan disiplin kesehatan,”ucapnya.
“Kita akan minta Satpol PP dan masyarakat di desa seperti sekarang kita perkuat lagi Satgas Covid-19, jadi kalau memang itu daerah yang dilokalisir atau PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) mikro, maka kita akan minta akan melakukan itu. Apa persoalan disitu, misalnya satu desa itu dapat bantuan beras selama 14 hari,”lanjut Sony.
Kemudian, kata Sony, Pansus Covid-19 akan berupaya memperbaiki pemerikasaan spesimen setiap pasien covid-19, yang dianggap Sony selama ini kacau.
“Mulai tempat dikirim sampai disini, ada yang tidak ada alamat, tidak jelas namanya dan pemeriksaan lebih dari tiga hari, sehingga masyarakat yang terpapar tidak tau,”tegasnya. DAL