PALU, SULTENGNEWS.COM – Kepala Sekolah (Kepsek) SD Inpres Perumnas Balaroa menunggu kepastian janji dari Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Provinsi Sulawesi Tengah, terhadap rencana mulai pembangunan sekolah SD terdampak likuifaksi Balaroa, yang dijanjikan bakal mulai pembangunan pada awal bulan Maret 2023, tahun ini.
Diketahui ada tiga sekolah terdampak likuifaksi yang bakal dibangun oleh BPPW Sulteng pada tahun 2023, yakni SD Inpres Perumnas Balaroa, SD Inpres Balaroa dan SDN Balaroa.
Ketiga sekolah ini masih menggunakan fasilitas bangunan yang cukup memprihatinkan, menggunakan lahan milik warga hingga saat ini, pasca bencana alam 28 September 2018 yang melanda kota Palu.
Untuk memiliki lahan dan bangunan sekolah sendiri, Pemerintah Kota Palu melalui Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Palu, telah menganggarkan anggaran pembebasan lahan untuk ketiga sekolah tersebut pada pada APBD Perubahan tahun 2022 lalu.
Sementara untuk membangun ketiga sekolah terdampak ialah tugas dan tanggung jawab dari Kementerian PUPR melalui Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Sulteng, pada tahun 2023, tahun ini.
Kepsek SD Inpres Perumnas Balaroa Sitti Utari Muh. Tahir, mengatakan kepada wartawan ini, sebelumnya, pihaknya telah menerima informasi dari BPPW Sulteng bakal mulai pembangunan sekolah terdampak pada bulan Maret, tahun ini.
Hanya saja, kata dia, telah memasuki bulan Maret, progres dimulainya pembangunan untuk sekolah SD Inpres Perumnas Balaroa pun belum juga dilakukan.
“Saya sudah ke PUPR, mereka menyampaikan bahwa untuk pembangunan SD Inpres Perumnas Balaroa, Januari 2023 lelang, eksekusinya nanti bulan Maret. Sampai sekarang belum juga dibangun,” urainya kepada SultengNews.com.
“Tolong saya tidak dikecewakan lagi, saya sudah dijanjikan seperti ini dan saya sudah buang janji bicara ini ke orang-orang bahkan ke orang tua siswa. Saya sampaikan, sabar, Insya Allah kita punya sekolah dalam proses bla bla bla. Jadi kalau ini tidak betul, nanti orang tua siswa bilang sama saya, saya pembohong. Saya harap PUPR bisa komitmen untuk bisa bangun sekolah sesuai dengan komitmen yang sudah ada,” katanya menambahkan.
Terpisah, Kepala Seksi (Kasie) Wilayah I BPPW Sulteng Aksa H. Mardani, menyampaikan, tahapan saat ini terkait dengan pembangunan di tiga sekolah terdampak di Balaroa sudah proses lelang.
“Itu sudah lelang pertengahan bulan Februari. saat ini sementara evaluasi penawaran di BP2JK, kontrak sekitar April. Setelah kontrak SPMK dan MC 0, setelah itu baru full pelaksanaan dilapangan. kalau tidak ada kendala mulai pelaksanaan bulan April atau Mei,” jelasnya.ZAL