PALU,SULTENGNEWS.COM – Arah kebijakan ekonomi nasional pada tahun 2023, ditujukan untuk penyeimbangan antara penanganan pandemi Covid 19 dan variannya dengan PEN melalui peningkatan kunjungan wisatawan, on-board UMKM produktif, koperasi dan insentif usaha, peningkatan investor, pemangkasan perizinan, pungli dan hambatan investasi lainnya.
Target pertumbuhan ekonomi nasional, diharapkan mencapai 5,3 % – 5,9%, tingkat kemiskinan menjadi 8,50-7,50%, tingkat pengguran terbuka menjadi 6,00 – 5,30% dan rasio gini menjadi 0,378 – 0,375 serta IPM menjadi 73,31-73,36.
Hal tersebut disampaikan Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) dalam pidato pengatar rancangan kebijakan umum APBD (KUA) serta prioritas dan plafon anggaran sementara (PPAS) tahun anggaran 2023 yang dibacakan Wakil Gubernur (Wagub) Sulteng, Drs. H. Ma’mun Amir dalam rapat paripurna masa persidangan ke-II tahun ketiga DPRD Sulawesi Tengah yang dipimpin Wakil Ketua DPRD Sulteng, H. Muharram Nurdin, S.Sos, M.Si, Kamis 14 Juli 2022.
Dikatakannya, ekonomi Sulteng tahun 2021 dibanding tahun 2020 mengalami pertumbuhan sebesar 11,70 %, pertumbuhan terjadi pada seluruh lapangan usaha yang mengalami pertumbuhan signifikan yakni industri pengolahan sebesar 19,62 % diikuti konstruksi 16,88 %, penyediaan akomodasi dan makan minum 13,46 %, pertambangan dan penggalian 12,23 % serta jasa keuangan dan asuransi 10,29 %.
Sedangkan 11 lapangan usaha lainnya mengalami pertumbuhan dibawah 10%, 5 lapangan usaha yaitu, lapangan usaha informasi dan komunikasi 8,49 %, transportasi dan pergudangan 6,49 %, administrasi pemerintahan 5,89 %, jasa kesehatan dan kegiatan sosial 5,20 % serta pertanian, kehutanan dan perikanan 4,80 %.
“Pembangunan Sulteng tahun 2023, diarahkan pada peningkatan produktivitas untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dengan prioritas penanggulanan korban bencana, peningkatan akses dan mutu pelayanan pendidikan dan kesehatan, peningkatan kuantitas dan kualitas infrastruktur daerah serta mendorong peningkatan produktivitas tanaman pangan, perkebunan, perikanan, peternakan dan komoditi pertanian lainnya,” jelas Wakil Gubernur.
Untuk mensinkronkan visi pembangunan daerah Sulteng tahun 2021-2026, pada tahun 2023 anggaran pendapatan dan belanja maupun pembiayaan dalam rancangan KUA-PPAS yakni; Pendapatan Rp3.280.858.440.500, belanja Rp3.721.375.704.579.
Sementara pembiayaan dapat diproyeksikan dari silpa tahun 2021; Penerimaan pembiayaan Rp440.517.264.043 sementara pengeluaran pembiayaan tahun 2023 tidak diprioyeksikan. ***