Pansus Pengasawan Pasca Bencana Padagimo, Temukan Fakta Data Kebutuhan Pembangunan Huntap Belum Sinkron

oleh -
Ketua Pansus Pengawasan dan Pemulihan Pasca Bencana Palu, Donggala, Sigi dan Parigi Moutong (Padagimo), Yahdi Basma bersama Anggota Pansus Ridwan Yalidjama dan Elisa Bunga Allo saat RDP bersama instansi terkait membahas masalah Huntap penyintas di ruang utama DPRD Sulteng, Senin (20/6/2022). FOTO : HUMPRO DPRD SULTENG/RAMADHAN

PALU, SULTENGNEWS.COM – Panitia Khusus (Pansus) Pengawasan dan Pemulihan Pasca Bencana Palu, Donggala, Sigi dan Parigi Moutong (Padagimo), menemukan fakta belum sinkronnya data jumlah kebutuhan Hunian Tetap (Huntap) untuk penyintas bencana Sulteng tahun 2018 silam.

Belum sinkronnya data kebutuhan Huntap ini, teruangkap dalam Rapat Dengar Pendapat (RDP) antara Pansus bersama sejumlah instansi terkait di ruang Sidang Utama DPRD Sulteng, Senin (20/6/2022).

RDP ini dipimpin Ketua Pansus Yahdi Basma, serta dihadiri sejumlah Anggota Pansus lainnya diantaranya Elisa Bunga Allo, Enos Pasauwa, Ridwan Yalidjama dan I Nyoman Slamet.

Sementara dari instansi terkait yang hadir diantaranya Balai Prasarana Pemukiman Wilayah (BP2W), Balai Pelaksana Pemilihan Jasa Konstruksi (BP2JK) Sulteng, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulteng, Badan Pertanahan Nasonal Wilayah Sulteng dan BPN Kota Palu, Bappeda Sulteng, serta Dinas Prasarana dan Pemukiman Wilayah (Perkimtan) Sulteng.

Dalam RDP itu teruangkap, beberapa versi data terkait jumlah kebutuhan rumah untuk Huntap bagi para penyitas bencana alam 2018 silam.

Ketua Pansus Yahdi Basma dalam kesempatan itu menyampaikan bahwa dirinya mendapatkan data bahwa jumlah kebutuhan rumah bagi penyitan yakni 11.788 unit.

Namun data itu dibantah BPBD Sulteng dengan menyatakan bahwa data di BPBD sebenarnya hanya 8.788 unit. Dari jumlah itu, yang sudah terbangun yakni 3.043 unit terdiri dari Huntap Tondo 1.611, Huntap Duyu 232 dan Huntap Pembewe 1.200 unit.

Dengan demikian, dari 8.788 unit kebutuhan rumah, tinggal 5.745 yang belum terbangun.

Data di BPBD ini, sama dengan data yang dimiliki BP2W yakni 8.788 unit.

Kepala BP2W Sulteng, Sahabudin dalam kesempata itu menyampaikan, dari data 8.788 unit kebutuhan rumah penyintas, yang sudah dibangun oleh BP2W 1.679 yang akan selesai pada Juli bulan depan. Sementara sisanya 7.153 sebagian sudah diumumkan tendernya dan akan berakhir pembangunannya tahun 2023 mendatang.

“Huntap yang telah dibangun 1.679 terdiri dari Huntap Kawasan, Huntap Satelit dan Huntap Mandiri,”jelas Sahabudin.

Sementara data yang dimiliki Dinas Perkimtan Sulteng, kebutuhan rumah mencapai 11.072 unit. Data ini diperoleh dari Pusat Data dan Informasi (Pusdaina) Sulteng yang dibentuk masa kepemimpinan Gubernur Longki Djanggola dulu.

 

Ketua Pansus Yahdi Basma yang ditemui usai RDP itu mengatakan, sampai saat ini belum ada pengolahan data yang berkesinambungan dari otoritas data sebelumnya yaitu Pusdatina.

“Pusdatina yang lalu kan masa kerjanya sudah selesai, nah harusnya kepemimpinan pak Cudy ini, juga punya Pusat Data dan Informasi (Pusdatina) yang terintegrasi, karena urusan penangulangan bencana ini pasti dinamis,” ujar Yahdi Basma.

Politisi Partai NasDem ini mengatakan, patokannya adalah perencanaan awal yang tertuang dalam Peraturan Gubernur (Pergub) Nomor 10 tahun 2019 tentang Rehab Rekon Bencana Pasigala.

“Akhirnya, data dari pansus sebelumnya yang betul yakni 11.788, hampir sama dengan data dari Perkimtan juga 11 ribu lebih,” katanya.

Yahdi menyoroti ada data yang tidak sinkron antara satu sama lain, karena dari Pansus DPRD beda, dari Perkimtan beda, begitu juga dari BPBD cuma 8.788 unit.

“Rabu, Bappeda menjanjikan akan mengharmonisasi data dan diserahkan kepada DPRD Sulteng. Nanti akan kita liat di lapangan di Pombewe berapa unit, di Duyu berapa dan di Tondo berapa termasuk varian – varian masalah yang ada terkait pembangunan huntap ini,” paparnya.

Yahdi menegaskan, untuk bulan ini Pansus akan konsen dulu diurusan Huntap. Setelah itu baru masalah jalan, jembatan dan sarana pendidikan.

“Intinya, akan ada sinkronisasi data,”tandasnya. FUL

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.