Pandemi Covid-19 di Sulteng, Angka Kemiskinan di Donggala Paling Tinggi

oleh -
FOTO : ILUSTRASI KEMISKINAN

PALU, SULTENGNEWS.COM – Di masa pandemi Covid-19 yang berpengaruh terhadap semua sektor khsusunya pandapatan masyarakat, mengakibtakan terjadinya kenaikan angka kemiskinan di daerah perkotaan dan pedesaan.

Berdasarkan data Badaan Pusat Statistik (BPS) Sulawesi Tengah (Sulteng) pada Maret 2020 angka kemiskinan paling tinggi terjadi di Kabupaten Donggala dengan presentase kemiskinan sebesar 17,9 persen. Sementara kenaikan angka kemiskinan terendah berada di Kota Palu.

“Antara tahun 2019 dengan 2020, kalau kondisi Maret 2020 kemiskinan yang paling tinggi itu ada di Kabupaten Donggala sebesar 17,9 persen kemudian yang paling rendah di kota Palu kondisi Maret 2020 sebesar 6,8 persen,” ujar Kordinator Fungsi Statistik Sosial, Muhammad Fadlian Syah, S.ST, M.Si saat ditemui di ruangannya, Senin (06/09/2021).

Namun kata Fadli, jika dibandingkan dengan kondisi Maret 2019 terjadi penurunan angka kemiskinan di kaupaten dan kota pada Maret 2019 sampai Maret 2020. Penunurunan signifikan terjadi di Kabupaten Donggala turun sebesar 1,01 persen. Selanjutnya, penurunan paling rendah angka kemiskinan terjadi di Kota Palu dengan presentase kemiskinan sebesar 0,03 persen.

“Jika kita bandingkan sebelumnya dengan Maret 2019, maka terjadi penurunan di seluruh kabupaten kota antara Maret 2019 dengan Maret 2020. Penurunan itu paling besar terjadi di Kabupaten Donggala turun sebesar 1,01 persen, kemudian penurunan yang paling rendah terjadi di Kota Palu persentase kemiskinannya sebesar 0,03 persen. Tapi jika kita lihat angka provinsinya itu sangat besar turunnya yaitu sebesar 0,56 persen”jelasnya.

Terkait dengan angka kemiskinan antara daerah perkotaan dan pedesaan di masa Covid-19 secara bersamaan mengalami kenaikan. Fadli mengungkapkan, di daerah perkotaan pada Maret 2020 angka kemiskinan sebesar 8,76 persen, kemudian terjadi kenaikan pada Maret 2021 sebesar 9,15 persen. Dengan begitu, ada kenaikan sebanyak 0,39 persen.

Terkait hal itu kita harus melihat lebih detail terkait angka kemiskinan kalau kita lihat di wilayah perkotaan pada Maret 2020 itu 8,76 persen tapi di Maret 2021 itu menjadi 9,15 persen kenaikannya Jadi kondisi Maret 2020 persentase kemiskinan 8,76 persen kemudian di Maret 2021 itu menjadi 9,15 persen. Artinya ada kenaikan sebesar 0,39 persen.

Sementara di daerah pedesaan, menurut Fadli pada Maret 2020 dan Maret 2021 sama-sama terjadi kenaikan angka kemiskinan, di mana saat Maret 2020 terjadi kenaikan sebesar 14,69 persen, kemudian pada Maret 2021 mengalami kenaikan sebesar 14,73 persen, maka dapat dikatan di daerah pedesaan terdapat peningkatan angka kemiskinan sebesar 0,004 persen.

“Sebaliknya di daerah pedesaan dibandingkan Maret 2020 dengan Maret 2021 itu sama terjadi kenaikan 14,69 persen dan menjadi 14,73 persen pada Maret 2021 atau dengan kata lain di wilayah pedesaan terjadi kenaikan 0,04 persen,”tandasnya. DAL

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.