Orator Aksi Serukan Jangan Pilih Wakil Rakyat Yang Tidak Berpihak Kepada Penyintas

oleh -
oleh
Orasi massa penyintas Raslin di depan kantor DPRD Sulteng, Senin (9/1/2023) pagi. FOTO : Mohammad Rizal/SultengNews.com

PALU, SULTENGNEWS.COM – Suara menggema dari sang orator aksi massa penyintas Huntara Layana dan Huntara Hutan Kota di depan kantor DPRD Provinsi Sulawesi Tengah, membungkan sesaat para wakil rakyat yang ada di kantor DPRD Provinsi Sulawesi Tengah, Senin (9/1/2023) pagi.

Dengan lantang, sang orator aksi Moh. Raslin, menyerukan kepada seluruh warga penyintas korban bencana alam 28 September 2018 yang masih bertahan dan tinggal di Hunian Sementara (Huntara), untuk tidak memilih wakil rakyat yang tidak peka dan peduli atas nasib warga penyintas.

Bahkan dengan tegas pula, Raslin yang diketahui sebagai Ketua Relawan Pasigala, meminta dan mendesak kepada penyintas untuk mencabut seluruh atribut/baliho para wakil rakyat tersebut.

“Sudah 4 tahun pasca bencana nasib penyintas masih di Huntara,” urainya kepada SultengNews.com di depan kantor DPRD Provinsi Sulawesi Tengah, Senin (9/1/2023) pagi.

“Saya ingatkan, cabut semua baliho-baliho yang ada di Huntara-Huntara dan jangan pernah lagi pilih mereka,” katanya menambahkan.

Menurutnya, para wakil rakyat di senayan lebih mementingkan memuluskan anggaran untuk kegiatan Munas KAHMI senilai 14 miliar rupiah, ketimbang menyelesaikan percepatan masalah nasib penyintas untuk secepatnya tinggal di Hunian Tetap (Huntap) saat ini.

“Kalau acara Munas KAHMI kalian kucurkan 14 miliar rupiah. Bayangkan bu, jika 14 miliar di konversi ke dana stimulant, ada 380 bu rumah yang jadi. Tapi giliran Penyintas, giliran orang-orang yang terusir dari Huntara, hingga kini terabaikan hak-haknya,” sebut Raslin.

Olehnya, bersama dengan warga penyintas Layana dan Hutan Kota, meminta kepada DPRD dan Gubernur Sulteng untuk segera menyelesaikan hak-hak penyintas secepatnya.

“Meminta dukungan DPRD Provinsi dan Gubernur Sulteng untuk segera menyiapkan/merealisasikan penyiapan lahan bagi warga terdampak bencana (penyintas layana78 KK yang terusir dari Huntara). Meminta dukungan DPRD dan Gubernur Dirjen Perumahan, Kepala Balai Pelaksanaan Penyediaan Perumahan, untuk mendesak BUMN PT. Wika Beton untuk percepatan pembangunan Huntap 2A dan Huntap 2B Tondo yang dikerjakan oleh BUMN PT. Adhi Karya,” jelas Raslin.ZAL

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.