Nasi Goreng, Penyebab Keracunan Murid SD IT Al-Fahmi Palu

oleh -

PALU, SULTENGNEWS.com – Rupanya penyebab dari ratusan murid Sekolah Dasar Islam Terpadu (SD IT) Al-Fahmi Kota Palu mengalami keracunan adalah nasi goreng yang disediakan pihak sekolah sebagai menu makan siang, Senin (4/12/2017).

Berdasarkan informasi yang dihimpun dari keterangan Wakil Kepala Sekolah (Wakasek), Wilda mengatakan, sekira pukul 10.30 Wita, setelah ujian pihak sekolah membagikan katering kepada sekira 700 siswa. Setelah mengonsumsi nasi goreng itu, tiba – tiba ratusan siswa langsung mengalami mual – mual dan akhirnya dilarikan ke beberapa Rumah Sakit (RS) di Kota Palu. Namun ada juga beberapa siswa yang makan, tidak mengalami keracunan.

Korban keracunan dirawat di RS Budi Agung, RS Undata, RS Samarita, RS BK, RS Anutapura, RS Bhayangkara, dan RS Wirabuana.

Pukul 12.00 Wita, tim dari BPOM mendatangi SDIT Al Fahmi untuk mengambil sampel berupa nasi goreng yang disediakan pihak sekolah untuk diteliti penyebab keracunan.

Pukul 12.30 Wita, tim Ombusdman mendatangi beberapa rumah sakit tempat para korban keracunan dirawat.

Pukul 14.00 Wita, ambil data dan sampelnya untuk mengetahui penyebabnya.

Hingga Pukul 17.35 Wita, jumlah korban yang dirawat di RS Budi Agung terdapat 53 orang, tiga diantaranya harus dirawat di ruang ICU. Sementara di BK berjumlah sekitar 50 orang, Undata sekitar 20 orang, Bhayangkara berjumlah 29 dan Wirabuana 19 orang.

Humas RS Samaritan Grace, mengatakan pihaknya belum bisa menyampaikan jumlah pasien yang keracunan karena saat ini kami fokus pada penanganan korban.

Salah seorang dokter di RS Bala Keselamatan menjelaskan, bahwa korban rata-rata mengalami muntah dan mual.

Balai POM Palu telah mengambil sampel makanan yang dikonsumsi para murid berupa 1 paket nasi goreng, lengkap dengan lauknya serta sambal terpisah, Snack pisang coklat untuk segera diuji di Balai POM. Sedangkan sampel spesimen muntahan korban telah dikirim ke Labkesda.

Sementara itu, salah seorang orang tua yang anaknya dirawat di UGD RS Anutapura Palu, mengatakan kejadian muntah-muntah itu, terjadi saat sudah berada di rumah.

Kata dia, sekitar pukul 11.00 wita, dia menjemput anaknya di sekolah, sekitar pukul 11.30 Wita, barulah terjadi muntah dan mual, hingga kondisi sang anak lemas dan dibawa ke UGD Anutapura Palu.

“Anak kami mulai lemas dan mengaku sakit di perut,” ungkapnya.

Kata dia, sebelum kejadian, anaknya menikmati nasi goreng dan kue yang selama ini disiapkan katering oleh pihak sekolah.

Sementara itu, orang tua murid lainnya, Vita, yang ditemua di RS Bhayangkara Palu mengakui anaknya mengalami muntah-muntah saat berada di sekolah. Namun saat itu, dianggap sebagai hal biasa saja dan langsung dibawah ke rumah.

“Sampai di rumah, anak saya tidak berhenti muntah, dan langsung saya bawa ke RS Bhayangkara Palu,” imbuhnya. {***}

Sumber : Jurnalsulawesi.com/Antara

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.