Kepala SMKN 7 Palu, Ashar Nurdin
PALU, SULTENG NEWS. com – Sebagai salah satu sekolah menengah kejuruan yang berbasis pada kemaritiman, SMKN 7 Palu untuk tahun ajaran baru 2019/2020 memasukkan mata pelajaran mitigasi bencana di dalam silabus pendidikan.
“Mitigasi bencana sudah sering kami lakukan yakni bagaimana cara menyelematkan, tinggal sekarang kita berproses, dimana Sekolah SMKN 7 Palu sudah mulai memberikan rambu rambu, pada saat terjadi gempa, sehingga masyarakat tahu untuk mencari tempat evakuasi diri dan pertolongan pertama,” terang Kepala SMKN 7 Palu, Ashar Nurdin kepada sultengnews.com saat ditemui di ruanggannya, Senin (22/7/2019).
Dikatakan, pelajaran mitigasi bencana berdasarkan instruksi dari Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan diberikan waktu dua jam bagi sekolah-sekolah yang berada di zona bencana.
SMKN 7 Palu merupakan sekolah kejuruan yang berbasis pada kemaritiman, tentu karakternya harus berada di dekat laut yang memiliki konsekuensi besar yang sewaktu-waktu terkena dampak tsunami. Namun, untuk hal tersebut dalam penanggulangannya setiap siswa sudah dibekali dengan mata pelajaran mitigasi bencana.
“Semua siswa SMKN 7 Palu, saya doktrin bahwa kita adalah bagian dari tsunami. Mereka juga diajarkan terkait gejala-gejala tsunami, sehingga mereka mengetahui cara penanggulangannya,” tutupnya. NAL