PALU, SULTENGNEWS.COM – Permasalahan penanganan sampah di kota Palu hingga saat ini, belum juga menuai titik terang dalam menyelesaikan persampahan di kota Palu.
Khususnya jika turun hujan, setelah itu pasti bisa terlihat secara kasat mata banyaknya sampah yang berserakan di pinggir-pinggir jalan, termasuk sampah yang berserakan di pinggir jalan dekat lokasi kantor Wali Kota Palu, yang keluar dari saluran drainase akibat dari tumpukan sampah dan sedimentasi.
Pemerintah Kota Palu memiliki tujuan dengan menjadikan sebagai kota penerima Adipura tahun 2023, dengan salah satu indikator dilihat dari sisi kebersihan lingkungan atau penanganan sampah yang baik.
Apakah hal tersebut bisa direalisasikan oleh Pemerintah Kota Palu dan bagaimana tanggapan warga kota Palu terkait dengan sampah yang berserakan di pinggir-pinggir jalan, apalagi tepat berada di depan kantor Wali Kota Palu.
Indri (25), saat ditemui di sekitar lapangan Vatulemo depan kantor Wali Kota Palu, menganggap, kalau kota Palu belum bisa meraih Adipura tahun 2023 jika penanganan sampah sendiri masih kurang maksimal.
Menurutnya, sudah tidak asing lagi, pasca hujan membasahi kota Palu, di setiap sudut bahkan di pusat kota Palu pasti digenangi dengan sampah di pinggir jalan.
“Depan kantor Wali Kota Palu saja banyak sampah berserakan di pinggir jalan. Masa di pusat kota begini,” kata Indri kepada SultengNews.com saat ditemui di depan kantor Wali Kota Palu, Jumat (17/6/2022) malam.
“Berarti pemerintah tidak serius untuk meraih Adipura,” sambung dia.
Katanya menambahkan, sebaiknya pemerintah kota Palu lebih serius lagi dalam penanganan sampah, agar kota Palu tidak masuk dalam kategori kota terjorok dalam penanganan sampahnya.
“Dari penanganan drainase, anggaran tersedia, lebih baik tangani dahulu sedimentasi dan tumpukan sampahnya, biar tidak keluar ke pinggir-pinggir jalan,” sebutnya dengan dibenarkan oleh temannya.
Wali Kota Palu saat ini bersama dengan seluruh pemangku jabatan lurah, camat serta pimpinan OPD terkait tengah melakukan studi banding ke kota Batam.
“Semoga dengan melakukan studi banding jauh-jauh ke kota Batam, ada hasil yang diperoleh dan dibawa kesini, khususnya dalam penanganan sampah. Kalau tidak ada hasilnya, lebih baik anggaran studi banding dialihkan ke penanganan sampah saja,” tegas Iwan salah seorang warga kota Palu saat ditemui di sekitar lapangan Vatulemo depan kantor Wali Kota Palu.ZAL