Kota Palu Terpilih Sebagai Kota Kreatif Perfileman, Animasi dan Vidio

oleh -
oleh
Kepala Dinas Pariwisata Kota Palu, Dr. Farid R. Yotolembah. FOTO : Mohammad Rizal/SultengNews.com

PALU, SULTENGNEWS.COM – Kota kreatif adalah sebuah program dari Pemerintah pusat melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI.

Kota Kreatif juga adalah sebuah bentuk inovatif, kolaboratif, adaktif, dengan memaksimalkan potensi yang ada di masing-masing daerah untuk dikembangkan.

Sehingga, sebut Kepala Dinas Pariwisata Kota Palu Dr. Farid R. Yotolembah, M.Si, program kota kreatif diluncurkan ke seluruh daerah dan kabupaten se-Indonesia.

Kemudian, lanjut Dr. Farid, termasuk kota Palu mengikuti lomba menjadi salah satu kota kreatif, dengan hasilnya dari 514 kabupaten dan kota se-Indonesia, kota Palu terpilih dan masuk bagian dari 17 kabupaten dan kota yang berhak menjadi kota kreatif.

“Kota Palu waktu menjadi pilihan sebagai kota kreatif, ada 17 sub sektor syarat pilihan menjadi kota kreatif yang dipenuhi, diantaranya ada kuliner, fashion dan lainnya. Dan Alhamdulillah, dari 514 kota dan kabupaten, kota Palu masuk dalam 17 kabupaten dan kota yang terpilih,” ungkap Dr. Farid kepada SultengNews.com saat ditemui langsung di ruangannya, Rabu (15/6/2022).

“Hasil uji petik dari Tim penguji yang datang ke kota Palu melalui uji Borang itu memasukkan kota Palu ada tiga kategori, pertama yang mereka uji Kriya, Kuliner dan Perfileman, Anehnya ketika di uji petik, ternyata perfileman yang menonjol. Kenapa perfileman yang menonjol sementara kuliner sangat banyak di kota Palu. Ternyata di kota Palu anak-anak mudanya kreatif, terstruktur dan sudah tembus di XXI dan sudah tembus di luar negeri,” sebutnya.

“Maka dari hasil uji petik itu, ditetapkanlah kota Palu sebagai kota kreatif perfileman, animasi dan video melalui Kemenparekraf RI,” sambung Dr. Farid.

Lalu apa yang akan ditempuh ketika sudah dinyatakan sebagai kota kreatif, Dr. Farid menjawab, dengan telah ditetapkan sebagai kota kreatif, maka ada keuntungan dan manfaat yang diterima kota Palu dari pemerintah pusat.

Diantaranya sambung Dr. Farid, ialah adanya keseriusan dari pemerintah pusat untuk memberikan bantuan berupa fasilitas bahan-bahan yang diperlukan dalam pembuatan perfileman, animasi maupun video, termasuk pula dengan membina Sumber Daya Manusia (SDM) untuk lebih baik lagi.

“Program yang akan kami lakukan kedepannya adalah dengan mempromosikan kota Palu melalui perfileman. Dalam waktu yang tidak lama, Saya akan mengajak dan berkumpul dengan seluruh perfileman untuk membuat konsep tentang bagaimana yang akan dilakukan kedepannya. Misalnya bagaimana kami akan membuat filem tentang kota Palu, dari hal-hal destinasi kemudian kebudayaanya, kalau sudah kita buat, baru kita titip ditayangkan di pesawat,” ujarnya.

“Tujuan dari wisata itu dilihat dari filemnya tadi, sehingga ketika dia datang ke kota Palu, oh saya harus ke Luwuk, Poso, Togean. Jadi, Palu adalah pintu gerbang pariwisata. Sehingga kedepannya nanti ketika semua sudah teratur, kita sudah bisa melihat jumlah pengunjung yang berwisata melalui pengunjung domestik maupun mancanegara,” kata Dr. Farid R. Yotolembah yang pernah menjabat Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kota Palu.

“Ini yang akan kita kembangkan dalam rangka meningkatkan pendapatan daerah kota Palu, tentunya,” jelas Dr. Farid.

Olehnya, dia berharap dan berpesan setelah ditetapkannya kota Palu sebagai kota kreatif perfileman, animasi dan vidio, agar para senior-senior yang sudah berpengalaman di pentas nasional dalam perfileman dan hiburan, untuk bisa membantu pula anak-anak muda kota Palu yang memiki kreatif dan inovatif, menuju kearah yang lebih baik lagi.

“Bagi warga kota Palu yang sudah berhasil, semisal Pasha Ungu dan lainnya, bisalah untuk memberikan motivasi dan dorongan kepada anak muda kota Palu. Ini tidak lain untuk menyatakan ke daerah lain bahwa kota Palu layak untuk diperhitungkan di tingkat nasional. Tentunya dengan sentuhan dari mereka yang sudah berhasil di pusat,” bebernya.

“Insya Allah akhir tahun ini kita akan mengadakan lomba dengan melibatkan dan mengundang sekitar 20 komunitas perfileman, dan memberikan pilihan terbaik dari filem-filemnya,” tutup Dr. Farid.ZAL

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.