PALU, SULTENGNEWS.COM – Komite Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas), memiliki fungsi pengawasan dan pembinaan dalam distribusi kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis Solar subsidi dan non subsidi, pertalite subsidi dan non subsidi di kota Palu, Sulawesi Tengah, ke Pertamina Patra Niaga.
Di beberapa SPBU yang ada di kota Palu, telah terjadi antrian panjang kendaraan oleh sopir truck untuk mendapatkan jenis BBM solar subsidi maupun non subsidi dan pertalite.
Komite BPH Migas sendiri enggan menyebutkan adanya indikasi penyalahgunaan oleh oknum yang bermain terhadap kuota solar dan pertalite, yang di distribusi ke setiap SPBU di kota Palu, Sulawesi Tengah.
Tercatat di Sulawesi Tengah untuk tahun 2023, untuk kuota minyak solar 145.464 kilo liter, sementara untuk kuota pertalite sendiri sebanyak 448.490 kilo liter. Ini cukup banyak dan memenuhi kuota pendistribusian ke Sulawesi Tengah, mestinya.
Komite BPH Migas Pusat Wahyudi Anas, dalam keterangan resminya kepada awak media, menyampaikan, soal adanya kondisi penyalahgunaan penggunaan subsidi solar maupun pertalite, BPH Migas telah mendelegasikannya kepada pertamina untuk konversi potensi yang terjadi.
“Nanti cek di pertamina deh, kami tidak hapal, artinya itu, delegasi dari fungsi BPH di dalam sensitifitas terhadap kondisi potensi penyalahagunaan ada atau tidak, itu bisa dilakukan preventif oleh pertamina,” urainya kepada SultengNews.com.
Lalu, Wahyudi pun menjelaskan, terjadinya indikasi penyalahgunaan baik jenis solar maupun pertalite oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab, berakibat terjadinya antrian panjang, kuota tidak cukup, hanya media dan masyarakat kota Palu dan Sulawesi Tengah saja yang tahu.
“Sebetulnya media sudah tahu, kalau kami menyampaikan tentunya belum tepat, karena kami datangnya tidak tiap hari, hanya waktu-waktu tertentu saja. Sebetulnya yang tahu persis itu masyarakat disini, langkah atau tidak,” katanya.
Di dalam keterangan resminya pula, Wahyudi dengan mudah menyampaikan telah menemukan kasus penyalahgunaan BBM solar dan pertalite di seluruh wilayah Indonesia.
Namun enggan mengatakan saat ditanyai awak media, dari data kasus yang ada di Komite BPH Migas, menyebutkan ada kasus yang ditemukan di kota Palu, Sulawesi Tengah.
“Kami tidak bisa menyimpulkan seperti itu,” jelasnya.ZAL