PALU, SULTENGNEWS.COM – Adanya dugaan jual beli jabatan pada pelantikan eselon III dan eselon IV di lingkungan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah, pada tanggal 28 April 2022 yang lalu oleh Gubernur Sulawesi Tengah Rusdy Mastura, Kepala BKD Sulteng tegas tidak terlibat dalam jual beli jabatan.
Kepala BKD Provinsi Sulawesi Tengah, Asri, SH, M.Si, mengatakan, nama-nama pejabat eselon III dan eselon IV yang akan dilantik sebelumnya telah melalui proses pembahasan dengan seluruh pihak terkait, termasuk diketahui oleh gubernur Sulawesi Tengah.
Artinya, BKD Sulawesi Tengah telah menerima nama-nama yang bakal dilantik tersebut adalah sesuai dengan database yang sudah ada di BKD Sulteng serta hasil evaluasi dan validasi data langsung dari gubernur Sulawesi Tengah.
“Tidak ada sama sekali, ini kan berdasarkan hasil koreksi dan validasi dari beliau (gubernur Sulawesi Tengah) yang kami susun kembali,” ungkap Asri kepada SultengNews.com, Selasa (10/5/2022).
Kemudian, Asri menyampaikan, jika ada pihak-pihak yang dianggap dirugikan oleh adanya oknum yang bermain dalam jual beli jabatan, sebagaimana telah disampaikan di sejumlah media lokal beberapa waktu lalu, untuk bisa mengumpulkan data atau bukti yang kemudian diberikan kepada tim investigasi yang telah dibentuk.
“Bahwa silahkan bagi pihak-pihak lain yang dirugikan, mengumpulkan data dan bukti-bukti untuk disampaikan ke bapak gubernur melalui tim investigasi, sesuai dengan pernyataan resmi bapak gubernur beberapa hari yang lalu,” sebutnya.
“Karena itu timnya sudah dibentuk dan silahkan komunikasi langsung ke Sekprov Sulawesi Tengah,” sambung dia.
Selanjutnya, bagi Aparatur Sipil Negara (ASN) dilingkungan Pemerintah Provinsi Sulawesi, yang telah memenuhi kepangkatan dan kompetensi namun belum diakomodir pada kesempatan pelantikan beberapa waktu lalu, untuk menjadi perhatian bersama dari BKD Sulteng dan akan diakomodir pada pelantikan berikutnya.
“Insya Allah, bagi ASN yang memang memenuhi syarat kepangkatan dan kompetensi, pada kesempatan pelantikan pertama belum terakomodir, pada kesempatan berikutnya ini menjadi catatan dari BKD, pimpinan (dalam hal ini Gubernur Sulawesi Tengah), untuk diakomodir pada kesempatan berikutnya,” kata Asri.
Untuk itu, pesan tegas terakhir Asri, bahwa selain jual beli jabatan sebagai isu yang tengah viral di tengah-tengah masyarakat Sulawesi Tengah saat ini, adapula isu yang tengah menjadi perhatian masyarakat Sulawesi Tengah terkait dengan banyaknya pejabat eselon III dan eselon IV yang dilantik sementara kuota atau kursi jabatan terbatas.
Asri jelaskan, memang tidak bisa dipungkiri banyaknya pejabat yang dilantik, semisal pejabat eselon III sekitar 100 orang lebih yang dilantik sementara kuota kursi jabatan yang kosong hanya 44 kuota, begitu sebaliknya pejabat eselon IV yang dilantik sekitar 200 orang lebih sementara kuota hanya 70 kuota atau kursi jabatan, tidak lain karena selain adanya pengisian kekosongan jabatan juga ada pejabat yang dilantik dengan tujuan untuk rotasi penyegaran.
“Jadi, jangan berpikir banyaknya yang dilantik itu karena banyaknya kursi atau kuota jabatan yang kosong, namun yang terpenting disini adalah selain ada yang mengisi jabatan yang kosong dan adapula yang memang untuk dilakukan rotasi sebagai upaya penyegaran di instansi yang ada,” tegas Asri.ZAL