Kegiatan Mudik Dapat Membangun Silaturahim dan Sosial-Ekonomi

oleh -
oleh
Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu, Prof. Dr. H. Sagaf S. Pettalongi, M.Pd. FOTO : IST

Tanggapan Guru Besar Rektor UIN Datokarama Palu Prof. Dr. H. Sagaf S. Pettalongi, M.Pd

PALU, SULTENGNEWS.COM – Kegiatan mudik yang dilakukan masyarakat Sulawesi Tengah, ketika hendak pulang ke kampung halaman setelah memperoleh hari libur, salah satu bentuk kegiatan masyarakat yang dapat membangun silaturahim dan terjalinnya kegiatan sosial-ekonomi di masyarakat.

Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama Palu sekaligus Guru Besar Prof. Dr. H. Sagaf S. Pettalongi, M.Pd, mengungkapkan, kegiatan mudik memberikan dampak besar terhadap kehidupan sosial kemasyarakatan dan ekonomi serta terjalinnya silaturahim di wilayah pedesaan atau daerah.

“Aspek peningkatan tatanan kehidupan sosial dan budaya, serta pertumbuhan aspek ekonomi, tidak terlepas dari mobilitas masyarakat atau penduduk,” ungkap Prof. Dr. Sagaf kepada SultengNews.com, Kamis (12/5/2022).

“Pergerakan setiap individu dan kelompok manusia secara bersamaan memberikan dampak yang signifikan terhadap nilai sosial dan peningkatan ekonomi,” sambung Prof. Dr. Sagaf.

Selanjutnya, kegiatan mudik dan pergerakan masyarakat yang bepergian ke kota lain pada hari lebaran 2022, tahun ini, diklaim lebih tinggi dibanding kegiatan serupa sebelum pandemi tahun 2019. Mudik pada tahun 2022 pun, disebut-sebut berdampak positif bagi perekonomian di daerah masing-masing.

Sehingga pada aspek ekonomi, menurut Prof.Dr. Sagaf, kegiatan mudik atau kegiatan kembali ke kampung halaman pada momentum tertentu yang dilakukan secara serentak menjadi satu pertunjukan kemakmuran.

“Pemudik atau seseorang yang kembali ke kampung halaman, tentu akan berupaya menunjukkan peningkatan kemakmuran terhadap keluarga dan sahabatnya di kampung halaman. Biasanya pemudik yang telah sukses di kota, ketika kembali tentu akan membawa kendaraan, uang dan hal lainnya,” sebut Prof. Dr. Sagaf.

Untuk itu, katanya menambahkan, kegiatan mudik bila dikelola dengan managemen yang baik, maka hal ini akan menjadi satu upaya pendekatan pemerataan pada sosial-ekonomi di masyarakat.

“Setiap pemudik tentu pasti akan membawa uang cukup yang selanjutnya akan dibelanjakan di keluarga terdekatnya di kampung halaman. Ini yang menjadi satu peluang untuk dikelola dengan managemen yang baik, dalam pemerataan ekonomi,” kata Prof. Dr. Sagaf.

Sehingga, hal ini menurut Prof.Dr. Sagaf, kegiatan mudik atau kegiatan kembali ke kampung halaman, dapat menjadi satu sumber penyumbang peningkatan perputaran uang di daerah atau di kampung halaman masing-masing.

“Di satu sisi, kegiatan mudik juga memberikan dampak terbangunnya hubungan silaturahim antar sesama manusia dan keluarga di kampung halaman,” ujar Prof. Dr. Sagaf.

Selanjutnya, dengan terbangunnya komunikasi dan silaturahim yang baik menjadi modal untuk merawat nilai-nilai kearifan lokal yang telah ada di kampung halaman.

“Sehingga diharapkan pemudik bisa memberikan informasi positif bagi keluarga di kampung halaman, dalam hal menangkal dampak negatif modernisasi yang dialami dari pengalaman di kota,” tutup Prof. Dr. Sagaf.ZAL/humas UIN Datokarama Palu

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.