Karier Meroket Hadi Tjahjanto, Calon Tunggal Panglima TNI

oleh -

JAKARTA, SULTENGNEWS.com Kepala Staf TNI Angkatan Udara Marsekal Hadi Tjahjanto terpilih menjadi calon tunggal pengganti Jenderal Gatot Nurmantyo untuk menduduki jabatan panglima TNI. Perwira tinggi kelahiran Malang, 8 November 1963 ini diusulkan oleh Presiden Joko Widodo mengisi jabatan puncak di sektor pertahanan negara.

Hadi merupakan lulusan Akademik Angkatan Udara (AAU) tahun 1986 dan Sekolah Penerbang TNI AU 1987. Kariernya diawali dari Skadron Udara 4 Pangkalan Udara Abdulrachman Saleh, Malang, Jawa Timur.

Di skadron itu, Hadi bertugas sebagai pilot pesawat angkut Cassa. Enam tahun kemudian, dia diangkat menjadi kepala seksi latihan Skadron 4. Pada 1996, Hadi menjabat komandan Flight Ops “A” Fligtlat Skadron Udara 32 Wing Udara 2. Saat itu dia mulai mengurusi pesawat angkut berat.Kariernya semakin meningkat setelah memimpin pendidikan penerbang sebagai komandan flight Skadron Pendidikan 101 Lanud Adi Soemarno pada 1997. Setahun berikutnya, Hadi menjabat kepala seksi Bingadiksis Dispers lanud tersebut, kemudian menjabat Komandan Batalyon III Menchandra Akademi TNI.

Pada 1999, Hadi menjabat instruktur penerbangan Lanud Adi Sucipto. Tahun berikutnya, ayah dua anak ini dipercaya menjadi Kepala Seksi Keamanan dan Pertahanan Pangkalan Dinas Operasi lanud yang sama.


Marsekal Hadi Tjahjanto terpilih menjadi calon tunggal panglima TNI. Lulusan Akademi Angkatan Udara tahun 1986 ini sempat menjadi Sesmil Presiden Jokowi. (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)


Selama beberapa tahun Hadi berturut-turut menjabat sebagai Komandan Satuan Udara Pertanian Komando Operasi Angkatan Udara I, Kepala Departemen Operasi Sekolah Komando Kesatuan Angkatan Udara, hingga Kepala Dinas Personel Lanud Abdulrachman Saleh. Pada 2007, Hadi mengisi posisi Kepala Sub Dinas Administrasi Prajurit Dinas Administrasi Persatuan Angkatan Udara.

Pada usia 47 tahun, Hadi menjabat sebagai Komandan Pangkalan Udara Adisumarmo. Setahun berikutnya pada 2011, dia berkarier di luar TNI AU sebagai Perwira Bantuan I/Rencana Operasi TNI dan Sekretaris Militer Kementerian Sekretaris Negara.

Karier Hadi terus meroket. Dua tahun setelah itu, Hadi yang berpangkat kolonel menjabat Direktur Operasi dan Latihan Badan SAR Nasional. Dia kemudian menjabat Kepala Dinas Penerangan TNI AU pada 2013-2015.

Hadi sempat menjabat posisi Komandan Lanud Abdulrachman Saleh pada 2015, kemudian dipercaya menjadi Sekretariat Militer Presiden Jokowi. Saat itu, pangkatnya naik dari marsekal pertama menjadi Marsekal Madya.

Pada November 2016, Hadi dilantik menjadi Inspektur Jenderal Kementerian Pertahanan, sebelum akhirnya memimpin Angkatan tempatnya mengabdi. Hadi menggantikan Marsekal Agus Supriatna pada 18 Januari 2017 sebagai Kepala Staf TNI Angkatan Udara.

Selama memimpin TNI AU, Hadi sempat mengakui ada perwiranya yang melakukan korupsi. Dia pun menginstruksikan agar mengungkap kasus tersebut dan mengajukan ke pengadilan.

“Kami sudah melaksanakan penyelidikan dan penyidikan, untuk itu segera diserahkan kepada oditur militer (odmil) dan diajukan ke hukum militer,” tegas Hadi. 

Sumber : Detik.com

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.