PALU, SULTENGNEWS.COM – Wali Kota Palu diwakili Kaban Kesbangpol Kota Palu H. Ansyar Sutiadi menghadiri acara Pengukuhan Forum Komunikasi Mia Mori (FKMM). Yang dilaksanakan di Sekretariat FKMM Jalan Banteng 2 No. 17 F, Sabtu (27/1/2023) pukul 19.30 Wita malam.
Dikesempatan tersebut hadir Bupati Morowali Utara Dr. Delis Julkarson Hehi, MARS bersama istri Febriyanti Hongkiriwang, Asisten Administrasi Umum Pemprov Sulteng H. Mulyono, Ketua FKMM Frits Sem A Kandori, pendeta dan tamu undangan lainnya beserta pengurus dan warga Mori.
Bupati Morut secara resmi mengukuhkan pengurus FKMM. Bupati Morut berpesan agar amanah yang telah dipercayakan apalagi keberadaan Ketum FKMM bisa lebih solid lagi dalam berperan aktif membangun kota Palu dan Sulteng pada umumnya.
Terpisah, Kepala Badan Kesbangpol Kota Palu Ansyar Sutiadi, mengapresiasi positif atas dikukuhkannya forum komunikasi Mia Mori ini.
Pembentukan forum komunikasi Mia Mori sudah sesuai dengan kebutuhan sebagai wujud eksistensi dan menjaga keberagaman sejarah yang dimiliki. Dengan hadirnya organisasi ini tentunya akan menguatkan upaya-upaya eksistensi dari pada sejarah itu.
Agar jangan sampai sesuatu itu tinggal hanya kenangan. Untuk itu, adanya forum komunikasi Mia Mori merupakan langkah tepat yang diambil untuk mempertahankan keberadaan masyarakat Mia Mori itu sendiri. Dengan adanya forum komunikasi yang dibentuk ini, akan memudahkan komunikasi yang dilakukan oleh pemerintah kepada masyarakat.
“Disisi lain, saya mengimbau kepada forum komunikasi Mia Mori untuk senantiasa meningkatkan solidaritasnya. Sebab masing-masing anggota memiliki tanggung jawab yang sama atas kemajuan organisasi. Solidaritas ini hendaknya tidak hanya berlaku secara internal dalam kehidupan berorganisasi, namun juga di lapangan dalam melaksanakan berbagai program di tengah masyarakat,” urai Ansyar Sutiadi kepada SultengNews.com.
“Saya mengajak pula forum komunikasi Mia Mori untuk mendukung pemerintah kota Palu dalam menyukseskan program unggulan, salah satunya adalah Palu Adipura. Dimana kita menginginkan kota Palu bersih, asri, nyaman, aman, dan layak disebut sebagai ibu kota provinsi Sulawesi Tengah. Adipura dijadikan sebagai rujukan standar pengelolaan lingkungan dalam menciptakan kebersihan kota yang berkelanjutan,” katanya menambahkan.
Capaian kinerja pemkot Palu dalam urusan kebersihan telah menunjukkan progres yang baik. Dibuktikan dengan kota Palu masuk nominasi pemantauan Adipura tahun 2022 sebagai daerah yang aktif melaporkan perkembangan pengendalian sampah melalui Sistem Informasi Pengelolaan Sampah Nasional (SIPSN).
“Persentase sampah terkelola di ibu kota Sulawesi Tengah tahun 2020 sekitar 89,27 persen, kemudian tahun 2021 menjadi 92,81 persen. Angka ini jauh di atas 50 persen sehingga kota Palu pantas masuk nominasi,” sebutnya.
“Tahun 2023 ini, pemerintah kota Palu berupaya menargetkan penghargaan Adipura. Karena itu, dengan berbagai metode pendekatan kepada masyarakat, pemerintah kota Palu telah mampu merubah kota ini ke arah lebih baik. Yang mana salah satu kebijakan kami yakni mengatur tentang penggunaan kemasan plastik sekali pakai dan sejenisnya guna mengurangi reduksi sampah plastic,” jelasnya.ZAL