Ini Pesan Wali Kota Saat Menghadiri Pentahbisan Gedung Gereja GPID Koinonia Palu

oleh -
oleh
Walikota Palu menandatangani prasasti pentahbisan GPID Koinonia Palu bersama dengan Ketua Jemaat GPID Koinonia Palu. FOTO : Humas Pemkot Yusuf

PALU, SULTENGNEWS.COM – Wali Kota Palu H. Hadianto Rasyid, S.E menghadiri acara Pentahbisan Gedung Gereja dan Pengucapan Syukur Jemaat GPID Koinonia Palu. Acara dilaksanakan di GPID Koinonia Palu jalan Tangkasi Palu Selatan, Minggu (23/10/2022) pukul 12.00 Wita.

Hadir pula Ketua Jemaat GPID Koinonia Palu Pdt. Agustinus S. Pailah, ST, Ketua Panitia Pembangunan GPID Koinonia Lasarus Sinaga, S.Sos, M.Si dan sejumlah pengurus lainnya.

Hadir pula Anggota DPRD Kota Palu Marselinus Pasapan, Joppy Alvi Kekung, Sekdis Kominfo Kota Palu Nathan Pegasongan beserta sejumlah gembala dan tamu undangan lainnya.

Adapun tema yang diusung Hendaklah Hidupmu Bercahaya dan Memuliakan Tuhan, Matius 5:16, sub tema melalui pentahbisan gedung gereja dan pengucapan syukur kita wujudkan persekutuan yang rukun dan damai agar menjadi berkat bagi semua mahluk.

Dikesempatan tersebut, Walikota Palu menandatangani prasasti pentahbisan GPID Koinonia Palu bersama dengan Ketua Jemaat GPID Koinonia Palu, sekaligus ikut pula berpartisipasi pada acara lelang natura pembangunan gereja.

Wali Kota Palu menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang tinggi kepada segenap panitia pelaksana, yang telah berupaya bekerja keras sehingga pada saat ini kita dapat hadir dalam acara pentahbisan gedung gereja dan pengucapan syukur Jemaat GPID Koinonia Palu.

“Satu hal yang menjadi pesan simbolis dalam peristiwa pentahbisan rumah ibadah adalah kebersamaan dan persaudaraan,” ungkap Wali Kota Palu kepada SultengNews.com.

“Gedung gereja ini tidak dibangun seorang diri, tapi dibangun atas dasar persekutuan dan kebersamaan ibarat pasir, batu, kayu, besi dan semen, maka semua itu saling membutuhkan untuk membangun sebuah konstruksi bangunan yang kuat,” katanya menambahkan.

Dalam lanjutan sambutannya, Wali Kota berpesan, pertama, bangun terus persaudaraan dan persekutuan, eratkanlah tali kekerabatan dan kekeluargaan, sebab kita semua tahu, tanpa kebersamaan, tanpa persekutuan, tanpa kerjasama maka usaha apapun akan sia-sia.

Kedua, dengan adanya gedung gereja yang baru ini, maka ada semangat baru, ada tekad baru, dan komitmen baru untuk terus membangun jemaat, sekaligus membangun masyarakat.

Hal ini karena jemaat dan masyarakat sekitar merupakan dua sisi yang saling melengkapi, ibarat papa dan mama, ina dan ama, keduanya saling topang-menopang, untuk kemajuan jemaat dan masyarakat.

Ketiga, kepada warga jemaat untuk meningkatkan ketahanan ekonomi, masyarakat menciptakan harmoni sosial, pengembangan sumber daya manusia melalui pendidikan yang berkualitas, serta pembentukan karakter dan moral umat yang tangguh, hal ini penting dan perlu, sebab kita sedang memasuki sebuah zaman, yang penuh dengan kompetisi dinamika yang sangat cepat.

Keempat, bersama pemerintah negeri, pemerintah kota Palu, kiranya umat beragama, membangun sinergisitas dan kolaborasi yang bermuara pada kesejahteraan. Sebab alkitab dengan jelas menyebutkan bahwa, berdoalah dan usahakanlah kesejahteraan di negeri oleh sebab itu gedung gereja yang baru, mesti membuat umat lebih sejahtera lahir maupun bathin.

Mengakhiri sambutan ini, dengan penuh ketulusan kembali saya mengharapkan dukungan dan partisipasi dari seluruh komponen masyarakat kota Palu dalam mensukseskan  agenda dan program pembangunan yang sementara dan akan kami kerjakan.

Sekaligus  menerima dengan terbuka kritik dan saran yang bersifat konstruktif demi kemajuan kota Palu yang tercinta.(*/ZAL)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.