Ini Gagasan Rektor Pada Pemataan Mileston Pengembangan Kampus UIN Datokarama Palu Terbagi 4 Tahapan

oleh -
oleh
Rektor UIN Datokarama Palu Prof. Dr. H. Sagaf S. Pettalongi, M.Pd saat melakukan pemotongan nasi tumpeng dan diberikan kepada Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Tengah Alimuddin Paada. FOTO : Mohammad Rizal/SultegNews.com

Disampaikan pada Peringatan Dies Natalis Ke-56 Tahun UIN Datokarama Palu

PALU, SULTENGNEWS.COM – Pemanfaatan jaringan teknologi informasi dalam mempromosikan moderasi beragama, harus dilakukan secara sistematis dan terencana. Di sisi lain, perguruan tinggi Islam harus mampu menjadi “dapur” akademik yang mempertemukan beragam pemikiran dan mazhab keislaman sehingga melahirkan generasi muslim yang berwawasan keagamaan yang luas, tidak mudah terjebak dalam fanatisme mazhab dan pensakralan pemikiran. Peran inilah yang hendak dimainkan oleh UIN Datokarama Palu.

Hal ini paparkan Rektor UIN Datokarama Palu Prof. Dr. H. Sagaf S. Pettalongi, M.Pd pada peringatan Dies Natalis ke-56 tahun.

Menurutnya, untuk mewujudkan sebuah kampus “moderat” yang memiliki dampak signifikan secara global, tentu tidak bisa instan, tetapi membutuhkan tahapan-tahapan dan perencanaan yang matang. Sehingga untuk mempromosikan konsep-konsep Islam yang moderat pada dunia, kampus ini harus terlebih dahulu membenahi diri agar mencapai standar mutu berdaya saing global. Oleh karena itu, dalam RIP telah dipetakan mailstone pengembangan kampus yang terbagi dalam empat tahapan lima tahunan, sebagai berikut:

Tahap pertama, 2020-2024, Penguatan Kelembagaan.

Pengembangan jangka pendek, yakni 5 (lima) tahun pertama difokuskan pada penguatan kelembagaan. Awal periode ini menjadi landasan awal penguatan kelembagaan yang ditandai dengan peralihan status dari IAIN Palu menjadi Universitas Islam Negeri Datokarama Palu.

Tahap kedua, 2025-2029, Peningkatan Performance.

Pengembangan jangka menengah, yakni 10 (sepuluh) tahun setelah perubahan status, diorientasikan pada peningkatan kinerja mewujudkan daya saing lembaga pada level nasional dan kawasan Asia.

Tahap Ketiga, 2030-2034, Penguatan Daya Saing.

Pengembangan jangka panjang, yakni 15 (lima belas) tahun setelah perubahan status, diorientasikan pada pencapaian daya saing global dalam pelaksanaan tri dharma perguruan tinggi.

Tahap keempat, 2035-2039, Pencapaian Global

Recognition. Pengembangan jangka panjang, yakni 20 (dua puluh) tahun setelah perubahan status, diorientasikan pada pencapaian pengakuan internasional sebagai universitas unggul dalam kajian Islam moderat berbasis integrasi ilmu, spritualitas dan kearifan lokal.

“Berdasarkan tahapan di atas, saat ini kita telah berada pada tahun keempat dari lima tahun pertama. Dan alhamdulillah, target-terget inti dalam renstra 2020-2024 sudah tercapai kurang lebih 90%, seperti : Peralihan status menjadi universitas (2021), sekaligus berhasil menyelesaikan proses migrasi data di PDDIKTI begitu juga data akreditasi PT dan semua Prodi di BANPT dari IAIN Palu ke UIN Datokarama Palu (2022).

– Pembukaan prodi baru termasuk tiga di antaranya prodi saintek (2022),

– Eko sistem digitalisasi administrasi akademik melalui siakad cloud (dimulai sejak 2020),

– Konversi dan perpanjangan akreditasi perguruan tinggi (2022),

– Reakreditasi program studi (2020-sekarang)

– Pencapaian akreditasi “A” UPT Perpustakaan (2023),” urainya kepada SultengNews.com.

Selanjutnya, Prof. Sagaf menekankan, Beberapa program dalam lima tahun pertama ini yang masih berproses, antara lain:

– Pembukaan prodi Kesehatan Masyarakat dan Prodi Psikologi,

– Pendirian Fakultas Saintek dan Pemekaran Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah menjadi dua fakultas, yakni: Fakultas Ushuluddin Adab dan Humaniora, serta Fakultas Dakwah dan Komunikasi

– Pengembangan prodi-prodi Islamic Studies menjadi prodi unggulan/kelas internasional.

“Berkaca pada pencapaian dalam empat tahun pertama, kami optimis bahwa target penguatan kelembagaan yang ditetapkan dalam RIP dan Renstra 2020-2024 dapat direalisasikan. Dengan demikian, pondasi bagi pengembangan kampus pada tahap berikutnya sudah terbangun sesuai dengan yang ditetapkan dalam milestones pengembangan kampus,” sebutnya.

“Kami berharap bahwa tahapan-tahapan selanjutnya dapat berjalan baik sebagaimana halnya tahapan pertama, bahkan lebih baik lagi. Jika kita mampu menjaga konsistensi pengembangan kampus sesuai dengan apa yang telah ditetap dalam RIP, maka di tahun 2039 UIN Datokarama Palu dapat menjadi pusat pengembangan kajian Islam moderat yang mendapat rekognisi secara global,” katanya menambahkan.

Olehnya sebut Prof. Sagaf, tentu saja mimpi besar ini tidak mudah diraih, tetapi juga bukan hal yang mustahil untuk dicapai sepanjang kita mampu menjaga semangat kerja, optimisme dan kebersamaan sebagaimana yang telah kita tunjukkan pada periode pertama ini.

Komitmen ini harus diwariskan kepada para generasi penerus, para dosen muda, tenaga kependidikan, dan segenap civitas akademika, proses kerja berkesinambungan menjadi syarat utama pencapai visi yang kita harapkan.

“Akhirnya, semoga Allah Swt meridhai segala ikhtiyar yang telah dan akan kita lakukan bagi pengembangan lembaga ini, yang pada saatnya nanti kampus tercinta ini benar-benar menjadi “Menara Keilmuan‟, bagi masyarakat Sulawesi Tengah, masyarakat Indonesia, dan bagi masyarakat dunia pada umumnya. Kampus yang mampu melahirkan generasi muslim yang moderat dan berdaya saing, menghadirkan Islam yang sejuk dan damai dalam membangun peradaban dunia yang harmonis,” jelasnya.zal

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.