Industri Manufaktur di Sulteng Mengalami Pertumbuhan Negatif

oleh -

PALU, SULTENGNEWS.com – Pertumbuhan produksi Industri Manufaktur Besar dan Sedang (IBS) pada triwulan 2 tahun 2019 (q-to-q), mengalami pertumbuhan negatif sebesar -12,36 persen. Sementara IBS nasional pada periode yang sama mengalami pertimbuhan negatif sebesar -1,91 persen.

Menurut Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sulteng, Faizal Anwar, pertumbuhan negatif IBS di Sulawesi Tengah (Sulteng) pada triwulan 2 tahun 2019 sebesar -12,36 persen, disebabkan oleh penurunan pertumbuhan dari jenis industri logam dasar (KBLI 24) sebesar -13,73 persen.

“Produksi IBS di Sulteng selama triwulan 2 tahun 2019, dilihat dari pertumbuhan (y-on-y) mengalami pertumbuhan sebesar 13,10 persen jika dibandingkan triwulan yang sama tahun 2018,” terang Faizal Anwar dihadapan sejumlah wartawan di kantornya, Kamis (1/8/2019).

Sementara secara nasional tambahnya, pertumbuhan (y-on-y) triwulan 2 tahun 2019 mengalami peningkatan pertumbuhan sebesar 3,62 persen dibanding triwulan yang sama tahun 2018.

Sedangkan produksi Industri Manufaktur Mikro dan Kecil (IMK) di Sulteng pada triwulan 2 tahun 2019 (q-to-q) mengalami pertumbuhan sebesar 2,18 persen, turun dibanding triwulan sebelumnya yang tumbuh positif sebesar 15,19 persen. Sementara produksi IMK nasional pada periode yang sama mengalami pertumbuhan (q-to-q) sebesar 0,24 persen, turun dibanding triwulan sebelumnya yang tumbuh sebesar 4,55 persen.

“Pertumbuhan positif produksi IMK Sulteng pada triwulan 2 tahun 2019 (q-to-q) sebesar 2,18 persen terjadi di beberapa jenis industri,” katanya.

Dia menjelaskan, pertumbuhan positif terbesar yaitu jenis industri farmasi, produk obat kimia dan obat tradisional (KBLI 21) sebesar 68,09 persen. Menurutnya, pertumbuhan produksi IMK Sulteng selama triwulan 2 tahun 2019 dilihat dari pertumbuhan (y-on-y) adalah sebesar 15,69 persen. Turun jika dibandingkan triwulan 1 tahun 2019 yang tumbuh sebesar 17,26 persen.

“Sedangkan pertumbuhan produksi IMK nasional triwulan 2 (y-on-y) sebesar 5,52 persen,” tutupnya. FUL

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.