PALU, SULTENGNEWS.COM – Sepintar-pintarnya bangkai ditutupi baunya tercium juga alias sepintar-pintarnya menutupi kejahatan akhirnya tercium juga.
Mungkin begitu pepatah yang tepat untuk 2 (dua) Balai Kementerian PUPR yakni Balai Pelaksana Pemilihan Jasa Konstruksi (BP2JK) dan Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Sulawesi Tengah, dibalik penetapan pemenang PT. Sarana Multi Usaha pada paket Rekonstruksi Jalan Akses Danau Lindu senilai 89 Miliar, disinyalir terindikasi adanya dugaan persekongkolan jahat.
“Selama ini saya perintahkan dan saya percayakan ke adik Raslin mewakili Ormas Front Pemuda Kaili (FPK) Sulteng dan Forum Pemuda Kaili Bangkit FPK-B Sulteng sebagai corong untuk suarakan berbagai adanya indikasi kejanggalan terkait masalah masalah yang berkaitan dengan penanganan hak-hak penyintas dan petani,” urai Ketua Umum Front Pemuda Kaili Sulteng Erwin Lamporo saat pimpin rapat terkait Dugaan Konspirasi pada penetapan pemenang PT Sarana Multi Usaha di proyek Jalan Akses Danau Lindu senilai 89 Miliar.
“Namun kali ini saya akan turun langsung dalam menuntaskan adanya dugaan persekongkolan jahat BP2JK dan BPJN Sulteng dalam penetapan pemenang PT Sarana Multi Usaha yang dinilai banyak kejanggalan,” katanya menambahkan.
Saat media ini mengunjungi kediamannya di kompleks BTN Lasoani Kota Palu, dalam acara bincang-bincang dihari anti korupsi sedunia tanggal 03 Desember 2022, terlihat nada kesal dan geram menanggapi adanya kekacauan dan indikasi kecurangan pada penetapan pemenang PT Sarana Multi Usaha di paket Rekonstruksi Jalan Akses Danau Lindu senilai 89 Miliar.
Sementara itu, Lembaga Pemantau Penyelenggara Negara Republik Indonesia LPPN- RI Harsono Bareki Dalam keterangan persnya di Warkop Aweng Rajawali, Rabu (7/12-2022), membeberkan, adanya sejumlah dugaan permainan kotor Pokja 50 BP2JK Sulteng dan Kepala Satuan Kerja PJN 1 Wilayah Sulawesi Tengah.
Indikasi adanya permainan kotor tender proyek infrastruktur bencana di Sulawesi Tengah ditengarai melibatkan oknum penyelenggara negara juga menyeret nama pengusaha Susilo Prabowo alias Kho Mbun di tender Rekonstruksi Jalan Akses Danau Lindu senilai 89 Miliar.
Diketahui Susilo Prabowo alias Kho Mbun, namanya tenar dikalangan Jurnalis di Kota Blitar Jawa Timur, karena sempat membuat heboh setelah terungkap skandal suap proyek menyeret dua kepala daerah sekaligus sepanjang tahun 2015-2017 dan kasusnya sudah ditangani Komisi Pemberantasan Korupsi KPK pada tahun 2018 silam.
Begitu pula Peneliti Koalisi Rakyat Anti Korupsi KRAK Sulteng Abdul Salam mengingatkan agar pihak pengguna anggaran PPK 1.6 Satker PJN Wilayah 1 mengevaluasi kembali dokumen perusahaan pemenang PT Sarana Multi Usaha yang disinyalir banyak ditutupi kejanggalan..
Abdul Salam menenggarai adanya indikasi kuat mengarah pada perusahaan tertentu. Sejumlah persyaratan pada perusahaan pemenang dalam tender Rekonstruksi Jalan Akses Danau Lindu tersebut dinilai janggal.
Ketua Umum Front Pemuda Kaili Sulteng Erwin Lamporo dan Lembaga Pemantau Penyelenggara Negara Republik Indonesia LPPN RI Sulteng Harsono Bereki, Peneliti dari Koalisi Rakyat Anti Korupsi KRAK Sulteng Abdul Salam serta Relawan Pasigala Moh Raslin akan melakukan Aksi di Balai Pelaksana Pemilihan Jasa Konstruksi BP2JK, Balai Pelaksana Jalan Nasional BPJN minggu ini.
Kami sudah menyiapkan dan menghimpun semua data-data yang berkaitan dengan dugaan persekongkolan jahat terkait penetapan pemenang PT Sarana Multi Usaha 89 Miliar Rekonstruksi Jalan Akses Danau Lindu tutup Abdul Salam.(*/ZAL)