Dinas Pangan Sulteng Berikan Solusi Pertanian Keluarga Sampai Hasilkan Ratusan Juta

oleh -
Sekdis Dinas Pangan Sulteng, Mas'ur di dampingi sejumlah Kepala Seksi dan Fasilitator Dinas Pangan Sulteng memberikan memaparkan terkait ketahanan pangan di masa pandemi Covid-19. FOTO : MIFTAHUL AFDAL

PALU, SULTENGNEWS.COM – Dalam upaya menjaga ketahanan pangan di Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) di masa pandemi Covid-19, pemerintah terus mengenjot masyarakat untuk tetap menanam di pekarangan rumah menjadi menjadi lahan produktif.

Dinas Pangan Sulteng menjadi motor penggerak dalam ketahanan pangan melalaui tim pembinaan terus memberikan pendampingan teknis kepada masyarakat agar supaya komoditi yang dilaksanakan itu berjalan dengan baik.

Penyuluh Teknis Dinas Pangan Sulteng, I Ketut Bagiana mengatakan, pihaknya selalu mendampingi secara teknis khususnya kepada kelompok wanita tani yang dibantu mengembangkan komoditi sayuran seperti tomat, cabai, dan kangkung.

“Jadi sesuai pengamatan saya selama pandem ini sangat membantu bantuan ke kelompok itu karena biasanya ibu-ibu berdiri di pinggir jalan itu untuk menunggu penjual sayur. Tetapi dengan adanya program bantuan ini maka ibu-ibu tidak ada lagi berdiri di pinggir jalan bahkan dia memanggil mas-mas untuk membeli hasil dari pemanfaatan pekarangan,”ujar I Ketut Bagiana saat ditemui di kantor Dinas Pangan Sulteng, Kamis (09/09/2021).

“Jadi usaha-usaha itu pertama untuk meningkatkan gizi keluarga dulu sisanya itu dijual dan menjadi pendapatan tambahan untuk keluarga,”sambungnya.

I Ketut Bagiana mengungkapkan, Dinas Pangan Sulteng telah melakukan mendampingan kepada kelompok wanita tanidi Kabupaten Banggai dan Luwuk. Selain itu juga terdapat perkarangan pangan lestari di 12 kabupaten dan kota, karena hanya Kabupaten Banggai Laut yang belum memiliki pekarangan pangan lestari.

“Secara teknis kami mendampingi beberapa kelompok ada pertanian keluarga di Kabupaten Banggai dan Luwuk, kemudian ada pertanian pangan lestari hampir di setiap kabupaten kecuali Kabupaten Banggai Laut,”jelasnya.

I Ketut Bagian juga menyebut, tim pembina selalu berkoordinasi dengan tim lapangan untuk pendampingan teknis tersebut. Bahkan, tim pihaknya juga berkerjasama dengan BPDP. BPDP sebagai penghasil teknologi. Dari hasil teknologi itu, maka tim pembina akan menyebarkan ke kelompok-kelompok sehingga kelompok dapat menerapkan teknologi hasil kajian dari BPDB.

“Salah satunya kalau dulu masyarakat berfokus menanam di tanah. Tapi sebenarnya sudah banyak yang tidak menggunakan media tanah seperti hidroponik jadi teknologi yang sifatnya modern saya sampaikan kepada kelompok sehingga kelompok-kelompok itu bisa menghasilkan produk yang baik,”sebutnya.

I Ketut Bagiana mengatakan, untuk Pertanian Keluarga (PK)  diprioritaskan untuk daerah yang kekurangan pangan khususnya di empat kelompok di Kabupaten Banggai Kepulauan dan Banggai.

“Jadi untuk PK pertanian keluarga, sebenarnya pertanian keluarga itu ditujukan kepada daerah-daerah yang keadaan pangannya kurang dan saat ini sudah ada 4 kelompok yang melaksanakan ini di Kabupaten Banggai Kepulauan dan Banggai,”katanya.

Untuk Kabupaten Banggai baru-baru ini, kata I Ketut Bagiana, telah melakukan panen perdana bersama Bupati Banggai dan hasilnya sangat luar biasa. Dalam produksi yang dihasilkan dalam pertanian keluarga itu mencapai Rp 700 juta.

“Yang di Kabupaten Banggai Kepulauan itu dari hasil kacang tanahnya saja dia sudah bisa memproduksi sekitar Rp 700 juta dari penjualan hasil produk yang kita bantu satu kali panen,”tuturnya.

Bahkan, di Kabupaten Banggai hasil produksi pertanian keluarga ditaksir mencapai Rp 580 juta dari komoditi cabai dan tomat.

“Kemarin di Banggai jika di total hasil dengan produk setiap pohon 1 kg, maka ditaksir untuk penghasilan tanaman keluarga di Banggai itu sekitar Rp 580 juta cabai dengan tomat,”ucapnya.

“Pasarnya kalau untuk pertanian keluarga di Kabupaten Banggai sampai ke Maluku Utara sehingga proses usahanya itu dapat berjalan dengan sangat baik,”tutupnya.DAL

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.