PALU, SULTENGNEWS.COM – Rusdy Mastura, calon gubernur Sulawesi Tengah, membuat peserta Debat Publik Ketiga terpukau dengan jawabannya terkait pertanyaan panelis yang menanyakan strategi Rusdy dalam mengelola sumber perikanan yang berkelanjutan.
Rusdy memulai jawabannya dengan menyatakan kekecewaannya karena pasangan calon nomor urut satu adalah pejabat yang sebelum terkait dengan pengelolaan perikanan dan seharusnya mereka sudah bisa menyelesaikan permasalahan Sulawesi Tengah terkait pengelolaan perikanan tersebut, namun nyatanya tidak demikian.
“Saya sedikit kecewa karena adek-adek ini bekas menjabat disitu,” ucap Rusdy.
Rusdy menyebutkan bahwa permasalahan utama terkait pengelolaan perikanan adalah perihal alokasi anggaran.
“Ini masalahnya alokasi anggaran, karena alokasi anggaran yang terbatas. Karena fiskal daerah kita itu rendah,” kata Rusdy.
Menurut Rusdy, untuk mengatasi itu semua, kita bisa memanfaat potensi kelautan yang dimiliki oleh Sulawesi Tengah, salah satunya dengan memodernisasi alat tangkap ikan dan memanfaatkan teknologi internet sehingga tidak menghabiskan bensin para nelayan ketika sedang menangkap ikan.
“Kita punya potensi laut, Selat Makasar, Laut Sulawesi, Teluk Tomini, Teluk Tolo, potensi kita kan besar, tinggal kita modernisasi alat tangkap ikan. Kemudian memanfaatkan IT, sehingga tidak lagi seorang nelayan mencari ikan tapi membuat habis bensin, tetapi dia bisa bermain IT, ada namanya aplikasi Fish On, dia bisa masuk disana, terus dia tahu dimana ikan, ini yang kita perlu,” tutur Rusdy.
Menurut Rusdy lagi, kedepannya ia akan membangun sekolah perikanan sehingga dapat kembali memberikan pendidikan perikanan bagi para nelayan.
“Makanya nelayan itu nanti kita didik kembali dengan sekolah perikanan,” kata Rusdy.
Melanjutkan paparannya terkait strategi pengelolaan perikanan, Rusdy menyebutkan bahwa Sulawesi Tengah memiliki potensi rumput laut dan udang.
“Kita masih punya dua potensi lagi, potensi rumput laut dan udang vaname yang begitu besar, sehingga kita bisa pakai bioflok, artinya rakyat-rakyat kita dengan terpal membuat udang vaname itu,” jelas Rusdy.
Terakhir sambil mengutip ucapan Muhamamd Fatih yang menaklukan Konstatinopel Rusdy menutup dengan menyebutkan bahwa diperlukan pemimpin yang cerdas dan mempunyai inovasi untuk membawa rakyat Sulawesi Tengah menjadi lebih sejahtera.
“Jadi otak kita itu harus lebih cerdas kedepan, harus inovasi kedepan, seperti katanya Muhammad Fatih penakluk Konstatinopel, yang tidak mungkin itu bisa mungkin, bayangkan kapal dikasih pinjam sehingga bisa menaklukan Konstatinopel, dia bilang, kemungkinan itu belum bisa dibuktikan kalau kita belum berkorban untuk kemungkinan-kemungkinan itu. Untuk itu kita harus berfikir besar sehingga Sulawesi Tengah ini maju kedepan,” tegas Rusdy. RED