Debat Perdana Paslon Walikota dan Wakil Wali Palu, Ini Tanggapan Pengamat Politik Kota Palu

oleh -
Pengamat Politik Universitas Tadulako, Dr. Slamet Riayadi Cante. FOTO : ALSIH MARSELINA

PALU, SULTENGNEWS.COM – Debat perdana pasangan calon (Paslon) Walikota dan Wakil Walikota sudah selesai dilaksanakan Komisi Pemilihan Umum (KPU) KOta Palu di salah satu Hotel di Kota Palu, Selasa (27/10/2020).

Pelaksanaan debat ini, mendapat tanggapan dari pengamat politik dari Universitas Tadulako Slamet Riyadi Cante yan juga hadir mengikti pelaksanaan debat itu.

“Belum ada hal spesifik terkait pemaparan visi – misi para kandidat melalui debat kali ini,” ujar Slamet Riyadi Cante ditemui usai pelaksanaan debat.

Debat kali ini mengangkat tema “Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat dan Meningkatkan Pelayanan Kepada Masyarakat” yang dipandu moderator Intam Kurnia. Dalam pendalaman visi – misi para kandidat, moderator memberikan enam segmen untuk membedah visi – misi keempat paslon.

Bahkan salah satu Paslon sempat ditegur moderator, karena memberikan jawaban yang menyerang salah satu kandidat lainnya.

“Kami tegaskan jawaban ataupun pertanyaan yang di sampaikan untuk tidak saling menyerang kandidat lain,” tegas moderator.

Slamet Riyadi Cante menilai, tidak ada kandidat yang fokus sesuai tema debat. Sebagian besar apa yang disampaikan terkesan menjadi jawaban mendasar tanpa adanya eksekusi secara detail terkait peningkatakan kesejahteraan dan pelayanan terhadap masyarakat.

Ada beberapa point menurut Slamet Riyadi, seperti pendidikan gratis dan kesehatan gratis serta pemberian BPJS Kesehatan gratis yang dimana menurutnya, dalam hal ini sudah menjadi hal yang lumrah dan menjadi janji paslon saat kampanye di daerah lain.

“Secara umum pemaparan visi – misi paslon cukup ideal, hanya saja keterkaitan dengan tema debat khususnya kesejahteraan dan pelayanan publik masih penting dieksplorasi kembali,” ujarnya.

Slamet mengatakan, jika berbicara mengenai kesejahteraan, ada dua hal yang harus diintervensi dalam kebijakan yakni pertama, kebijakan kemiskinan dan yang kedua kebijakan terkait pengangguran.

“Selain itu, penguatan ke sektor usaha kecil menengah dalam rangka peningkatakan kesejahteraan masyarakat juga harus disampaikan oleh para paslon,” katanya.

Terkait pelayanan publik, ada hal yang luput dari penyampaian para kandidat menyangkut administrasi kependudukan, dimana hal tersebut menurut Slamet sangat dibutuhkan dan berpengaruh terhadap sistem pelayanan Kota Palu.

“Pertanyaan sudah disusun oleh tim pakar, moderator tidak boleh mengarahkan cukup membacakan apa yang ada disana. Kita berharap seharusnya paslon mengeksplorasi hal tersebut. Sedikit sekali disinggung mengenai peayanan publik dan saya belum melihat strategi khusus dari semua paslon. Yang disampaikan hanya secara umum,” sesalnya.

Slamet berharap, pada debat selanjutnya para kandidat lebih fokus menyampaikan visi – misi sesuai tema debat yang disampaikan.

“Ya, saya berharap mereka mengkesplor kebijakan yang akan dilakukan menyangkut tema, tapi hal itu tidak ada saya temukan, meskipun banyak menyinggung terkait data angka kemiskinan Kota Palu,” tandasnya . SIL