PALU, SULTENGNEWS.COM – Tim Satuan Tugas (Satgas) pengawasan Bahan Bakar Minyak (BBM) dan LPG 3 Kg Pemerintah Provinsi Sulteng, melakukan monitoring di sejumlah SPBU Kota Palu jelang Natal dan Tahun Baru (Nataru) Tahun 2023 pada Kamis (22/12/2022).
Sebelum melakukan monitoring, tim terlebih dulu menemui Pj Sekda Dr. Rudi Dewanto, SE, MM untuk berkoordinasi.
Dalam arahannya, Pj Sekda mengapresiasi tim Satgas untuk memantau ketersediaan bahan bakar jelang Nataru agar tidak terjadi hambatan yang dapat mengganggu kelancaran distribusi bahan bakar ke masyarakat Palu pada khususnya.
“Semoga stok BBM aman dan Sulawesi Tengah stabil,” berharapnya.
Selanjutnya tim yang terdiri dari Kabag Kebijakan Perekonomian Syarief, SE, M.Si selaku koordinator, Bripka Kamrol Sirait dari Polda Sulteng, Fahat dari Hiswana Migas, Irsan Firdaus Gani dari Pertamina dan Moh. Zulkarnain, S,Sos memulai monitoring di SPBU Imam Bonjol lalu SPBU Bayaoge, SPBU Tavanjuka dan berakhir di SPBU Towua.
“Kedatangan Kami untuk mengawasi dan monitoring kebutuhan BBM menjelang natal dan tahun baru,” tutur Kabag Syarief menjelaskan kepada pengelola SPBU yang ditemui.
Tim lalu meminta keterangan pengelola seputar jumlah pasokan BBM per hari, jumlah karyawan SPBU, dan kendala-kendala yang dihadapi pengelola.
Dari keempat lokasi, tidak ditemukan indikasi gangguan distribusi BBM, antrian panjang kendaraan dan pembelian BBM bersubsidi menggunakan jerigen.
Jumlah pasokan BBM bersubsidi jenis pertalite di 4 SPBU yang dikunjungi tim berada di kisaran 24 sampai 40 Kilo liter/hari dan solar hanya 8 Kiloliter/hari.
Untuk BBM nonsubsidi jenis Pertamax dan Dexlite masing-masing pasokannya 16 Kiloliter/bulan.
Sementara untuk mengantisipasi pemilik kendaraan yang sengaja mengisi BBM bersubsidi berulang kali maupun menggunakan tangki modifikasi, maka pihak pengelola SPBU melakukan pengawasan ketat.
Yaitu dengan menginput nomor polisi kendaraan ke dalam sistem pertamina dan penggunaan barcode. Jika kendaraan telah melewati kuota harian, maka kata pengelola tidak dapat mengisi lagi BBM bersubsidi.
Upaya lainnya ialah dengan memotret tiap kendaraan yang mengisi BBM bersubsidi untuk pengawasan.
Kabag Syarief lalu mengucapkan terima kasih dan apresiasi atas langkah-langkah antisipatif yang dilakukan SPBU untuk memastikan BBM bersubsidi tersalurkan sesuai ketentuan.
Ia juga meminta supaya dipasang kembali himbauan-himbauan terkait ketentuan pemanfaatan BBM bersubsidi serta petunjuk jalur-jalur pengisian bahan bakar di SPBU supaya antrian kendaraan terkelola dengan rapi.
“Tolong himbauan-himbauan itu dipasang kembali agar konsumen semakin paham peruntukan BBM bersubsidi,” imbuhnya. ***