PALU, SULTENGNEWS.COM – Pasangan Calon (Paslon) Walikota dan Wakil Walikota Palu nomor urut 01, Aristan-Wahyuddin akan melibatkan masyarakat dalam program Rp 1 milyar plus per keluruhan.
Hal itu, disampaikan Aristan dan Wahyuddin saat menyambangi warga Jl. Pakora 2, Keluruhan Talise Valanguni, Kota Palu. Selasa (01/12/2020).
Aristan menyebut, metode dalam pembangunan Kota Palu kedepannya ketika terpilih sebagai Walikota dan Wakil Walikota Palu Aristan dan Wahyuddin, masyarakat akan terlibat aktif dalam manajemen pembangunan kota, mulai dari tahap formulasi dan implementasi, hingga evaluasi.
“Caranya cukup sederhana, melalui program 1 milyar plus per kelurahan, semua proyek pembangunan nanti akan melibatkan masyarakat langsung tanpa pihak ketiga,”ucapnya.
“Selama ini pembangunan di Kota Palu tidak melibatkan masyarakat. Sebab, pemerintah selama ini hanya menggunakan jasa kontraktor untuk mengeksekusi semua proyek pembangunan,”sambung Aristan.
Aristan menyatakan, jika dirinya bersama Wahyuddin menjadi pemimpin, semua sumber daya manusia di Kelurahan akan dimanfaatkan, mulai dari tenaga kerja hingga perumusan masalah di musyawarah tingkat Kelurahan.
“Ketika terpilih, kami akan memanfaatkan tukang-tukang di masing-masing Kelurahan untuk mengerjakan proyek pembangunan seperti irigasi, jalan, dll. Semua pembangunan itu, berdasarkan aspirasi masyarakat,”ungkapnya.
Senada dengan itu, Calon Wakil Walikota Palu, Wahyuddin menerangkan, setiap kelurahan akan diberikan kewenangan untuk mengelolah dana 1 milyar bersama masyarakat. Jadi, kata dia, masyarakat di masing-masing kelurahan akan menjadi kontraktornya sekaligus pengawasnya.
“Dengan begitu, masyarakat di Kelurahan akan menjadi ujung tombak bagi pembangunan,”terangnya.
Menurut Wahyuddin, dalam hal pengawasan, program Sistem Informasi Paripurna Terpadu (Simpati) akan menjadi media bagi transparansi untuk progress pembangunan dan pelayanan bagi masyarakat di Kelurahan.
Wahyuddin menambahkan, masyarakat akan aktif dalam mengontrol kinerja aparatur kelurahan tanpa harus meninggalkan rumah. Dengan begitu, unsur partisipasi dan transparansi menjadi satu bagian yang tidak terpisahkan dalam Pemerintahan Aristan dan Wahyuddin kedepan.
“Partisipasi masyarakat adalah kunci, pemerintah mesti hadir di tengah masyarakat bukan sebaliknya. Maka dari itu, masyarakat akan menjadi sentral pembangunan bagi Kota Palu kedepan”.tutupnya.
Setelah usai berdiskusi dengan masyarakat, Aristan dan Wahyuddin melanjutkan aktifitasnya ke wilayah pinggiran Kota Palu lainnya.DAL