PALU, SULTENGNEWS.COM – Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mendengarkan langsung curahan masyarakat kota Palu, masyarakat Sulawesi Tengah, atas kekecewaan terhadap lambannya penanganan rehabilitasi dan rekonstruksi pasca bencana alam gempa, tsunami dan likuifaksi 28 September 2018 silam, yang dilaksanakan di salah satu kafe yang ada di kota Palu. Selasa (28/2/2023).
Sebagaimana yang disampaikan oleh masyarakat kota Palu dan sekitarnya, masih banyak keluarga, anak-anak penyintas (korban) yang masih tinggal di Hunian Sementara (Huntara). Karena belum sepenuhnya tinggal hidup layak di Hunian Tetap (Huntap), pasca 4 tahun lebih bencana alam melanda kota Palu dan sekitarnya.
Tentunya, Selaku Ketua Umum Partai Demokrat AHY, dalam keterangan resminya kepada awak media, mengatakan, bahwa tadi secara khusus juga mendengarkan keluhan masyarakat kota Palu. Khususnya yang terdampak akibat gempa dan tsunami yang luar biasa dahsyat pada tahun 2018 silam. Sampai dengan hari ini, setelah 4 tahun, masih cukup banyak yang tinggal di Hunian Sementara (Huntara).
“Tentu, kualitas hidup seperti ini tidak baik bagi keluarga, bagi anak-anak yang sedang tumbuh berkembang,” urainya kepada SultengNews.com.
“Dan mudah-mudahan kami, keluarga besar Partai Demokrat, yang didampingi oleh ketua DPD Partai Demokrat Sulteng Anwar Hafid bersama dengan anggota DPR lainnya. Untuk terus mendorong pemerintah bersama dengan kalangan masyarakat, untuk memberikan bantuan dan perhatian khusus, agar masyarakat kota Palu dan Sulawesi Tengah, juga bisa semakin baik hidupnya,” katanya menambahkan.
Selain itu kata AHY, secara umum, masyarakat Indonesia sedang dalam luapan kesedihan, kekecewaan, kemarahan terhadap kondisi yang terjadi di Indonesia akhir-akhir ini.
“Kami datang, bisa membangun harapan, agar Indonesia bisa semakin baik, semakin maju, semakin sejahtera, adil. Tadi, kata-kata adil itu, kita jadikan sebagai pemersatu kita, bahwa seharusnya masyarakat kita dimanapun berada, khususnya di Sulteng, merasakan hidup yang semakin baik dari hari ke hari,” sebutnya.
“Jangan kemudian seolah-olah negeri kita hanya dimiliki, hanya dikuasasi oleh sekelompok orang saja,” kata AHY yang didampingi istrinya Annisa Pohan.
Padahal tegas AHY, masyarakat Indonesia khususnya masyarakat kota Palu dan Sulawesi Tengah, disana-sini masih banyak yang mengalami kesulitan hidup.
“Termasuk urusan ekonomi, daya beli, kemiskinan, pengangguran dan juga di bidang kesehatan dan pendidikan tentunya,” tegasnya.zal