PALU,SULTENGNEWS.COM – Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) melalui Pj. Sekdaprov Ir. Moh. Faizal Mang MM secara resmi melepas 490 orang peserta kontingen Pesparawi yang ditandai dengan penyerahan pataka kepada ketua LPPD Sulteng Ir. Bartolomeus Tandigala bertempat di Gereja Elfata, Jl. Banteng Palu, Sabtu 18 Juni 2022.
“Rombongan 490 peserta Pesparawi itu, terdiri dari 307 orang peserta kontingen merupakan perwakilan dari kabupaten/kota se Sulteng minus Kabupaten Donggala, Tolitoli dan Kabupaten Buol, serta peserta penggembira 183 orang sehingga total peserta Pesparawi asal Sulteng sebanyak 490 orang,” jelas ketua LPPD Sulteng Ir. Bartolomeus Tandigala.
Dikatakan, para peserta akan mengikuti 12 kategori perlombaan pesparawi tingkat nasional di Jogjakarta dan akan dihadiri secara langsung Gubernur Sulteng, H. Rusdy Mastura.
“Terima kasih kepada bapak gubernur, kakanwil agama, pendeta anggota majelis sehingga kegiatan ini dapat berlangsung,” ucapnya.
Gubernur Sulteng dalam sambutan tertulis yang dibacakan Pj. Sekdaprov Ir Moh. Faizal Mang MM menjelaskan, pesta paduan suara gerejawi (pesparawi) adalah ajang seni kerohanian yang hidup dalam tata ibadah umat kristiani, dengan tujuan melestarikan seni budaya dan memantapkan persekutuan umat kristen dalam kiprah membangun daerah, nusa dan bangsa.
“Selaku pimpinan daerah, saya menyambut baik dan mengapresiasi kontingen sulawesi tengah yang akan tampil dalam pesparawi tingkat nasional ke-13 di yogyakarta, mulai tanggal 19 sampai 26 juni 2022.
Semoga kontingen telah melakukan persiapan dan latihan-latihan maksimal dalam menghadapi pesparawi nasional, supaya daerah kita dapat menjadi yang terbaik dan keluar sebagai juara,” sebut gubernur.
Lebih lanjut dalam sambutannya, gubernur meminta kontingen Sulteng dapat menjalin persahabatan seluas-luasnya dengan kontingen daerah lainnya.
“Jadi bukan hanya berpikir dan berlatih keras bagaimana untuk menang, tapi jauh lebih penting lagi bagaimana saudara-saudara mampu berperilaku yang baik, menjawab dan juga menjelaskan seputar kondisi keberagaman yang ada di Sulawesi Tengah kepada kontingen lainnya,” ujarnya.
“Supaya tercipta kesan dan keyakinan bahwa Sulteng adalah daerah yang aman, harmoni dan toleran, daerah yang dapat menerima dan mengelola keberagaman dengan semangat Bhineka Tunggal Ika dan Pancasila,” tandas gubernur. ***
